TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk menawarkan obligasi berkelanjutan I tahap pertama dengan tingkat bunga tetap senilai Rp 2 triliun. Obligasi itu ditawarkan dengan kupon kisaran 7 hingga 8,35 persen.
Wakil Presiden Direktur CIMB Niaga, James Rompas, mengatakan obligasi ini merupakan tahap pertama dari penawaran umum berkelanjutan dengan target dana sebesar Rp 8 triliun.
"Pada tahap pertama ini, obligasi terdiri dari dua seri, yakni Seri A dengan jangka waktu tiga tahun dan tingkat bunga 7-7,60 persen. Sementara itu, Seri B memiliki jangka waktu lima tahun dengan tingkat bunga 7,60-8,35 persen," ujar James dalam paparan publik di Jakarta, Selasa, 25 September 2012.
Dana obligasi, menurut dia, akan digunakan seluruhnya untuk ekspansi kredit perusahaan. Ini sesuai dengan rencana yang dijalankan CIMB Niaga. "Karena itu, kami optimistis obligasi akan diserap pasar. Apalagi kinerja perusahaan menunjukkan peningkatan," katanya.
CIMB Niaga menunjuk PT CIMB Securities Indonesia sebagai penjamin pelaksana. Sedangkan yang bertindak wali amanat adalah PT Bank Permata. Obligasi ini juga telah memperoleh peringkat (id) AAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan rating AAA (idn) dari PT Fitch Rating Indonesia.
Untuk masa penawaran direncanakan dari 23-34 Oktober 2012, penjatahan 25 Oktober, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 31 Oktober 2012.
Director Corporate Client Solutions IV Head CIMB Niaga, Yuga Nugraha Daskian, mengatakan selain tahap pertama ini, CIMB Securities juga menangani penjaminan obligasi berkelanjutan yang totalnya mencapai Rp 8 triliun. Obligasi ini akan diterbitkan selama dua tahun.
"Tahap pertama tahun ini. Sedangkan tahap berikutnya akan dilakukan paling cepat semester satu tahun depan. Ini juga melihat kebutuhan bank," ujar Yuga.
Yuga menjelaskan, sepanjang tahun ini, CIMB Securities sudah menangani enam penjaminan emisi obligasi, termasuk Obligasi tahap pertama CIMB Niaga. Di sisa semester kedua ini, CIMB Securities bakal menangani 1-2 penerbitan obligasi lagi.
"Kami sudah mendapat mandat untuk obligasi berkelanjutan Sarana Multigriya Finansial (SMF) senilai Rp 1 triliun," kata Yuga.
SUTJI DECILYA