TEMPO.CO, Kairo - Presiden Mesir Mohammed Mursi, Selasa, 25 September 2012, menyatakan bahwa dia menentang upaya intervensi militer asing dalam konflik Suriah. Namun, di sisi lain, dia juga mendesak Presiden Bashar al-Assad untuk mundur.
Dalam wawancara dengan Charlie Rose dari PBS Television di tengah-tengah rehat pertemuan Sidang Umum PBB di New York, Mursi mengatakan kuartet diplomat dari Mesir, Iran, Arab Saudi, dan Turki dapat membantu mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama 18 bulan di sana.
"Saya menentang intervensi asing oleh kekuatan militer terhadap apa yang terjadi di Suriah," kata Mursi. "Saya tak bisa memaafkan ini (bila ada intervensi) dan saya rasa itu sebuah kesalahan besar. Mesir tidak setuju dengan itu (intervensi)."
Mursi, bekas anggota senior Ikhwanul Muslimin yang menjadi Presiden Mesir pertama dalam era demokrasi terpilih pada pemilihan presiden Juni 2012, mengatakan "Bangsa-bangsa Arab harus mendukung rakyat Suriah dalam menatap kebebasan di masa depan."
"Presiden Bashar al-Assad tidak mempunyai pilihan, kecuali harus pergi," kata Mursi. "Di sana tidak ada ruangan untuk reformasi politik. Perubahan adalah keinginan rakyat dan kehendak rakyat yang harus dihargai."
"Rezim harus realistis bahwa solusi militer tidak akan sanggup menghentikan revolusi. Puluhan ribu orang telah tewas dan jumlah tersebut akan bertambah. Oleh sebab itu, harus ada upaya untuk menghentikan insiden berdarah ini," katanya seperti dilaporkan kantor berita AFP.
Mursi mengatakan, dia bersama utusan dari Mesir, Iran, Arab Saudi, dan Turki menyampaikan masalah ini ke Sidang Umum PBB demi mencari solusi konflik yang telah memakan korban sebesar 29 ribu jiwa. Pemerintah Suriah menuduh Arab Saudi dan Turki mempersenjatai kelompok pemberontak. Sebaliknya, PBB mendakwa Iran mempersenjatai kelompok-kelompok pendukung Assad.
"Inilah alasannya mengapa saya memilih negara-negara ini (Iran, Arab Saudi, dan Turki)," kata Mursi. "Anda tidak bisa memecahkan masalah tanpa negara-negara tersebut yang ikut terlibat dalam masalah internal Suriah. Mereka merupakan pemegang saham untuk memecahkan masalah." Selanjutnya, pemimpin Mesir ini berharap dia dapat mendisuksikan masalah Suriah dengan empat kepala negara.
AL ARABIYA NEWS | CHOIRUL