Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kerang Ini Berganti Kelamin Ketika Dewasa

image-gnews
Moluska Lissarca miliaris
Moluska Lissarca miliaris
Iklan

TEMPO.CO, Southampton - Dingin dan kerasnya kondisi alam di Antartika ternyata membuat kerang Antartika mengembangkan kemampuan untuk berganti kelamin. Sifat hermafrodit yang misterius ini terungkap oleh tim ilmuwan dari National Oceanography Centre di Southampton, Inggris ketika mempelajari hewan bivalvia di perairan yang amat dingin itu.

Kemampuan unik binatang laut bernama ilmiah Lissarca miliaris ini baru terungkap kendati hewan itu telah dikenali sejak 1845 dan kemampuan reproduksinya dipelajari pada dekade 1970-an. Hasil penelitian tim ilmuwan Inggris menunjukkan kerang Antartika mengembangkan kemampuan beralih kelamin untuk berkembang biak secara efisien di perairan Kutub Selatan yang dingin.

Temuan menakjubkan ini diterbitkan dalam jurnal Polar Biology edisi teranyar. "Penelitian reproduksi sebelumnya hanya mempelajari ukuran telur kerang dan pengeramannya," kata Adam Reed, mahasiswa program doktoral yang memimpin penelitian, pada 11 September 2012.

Berdasarkan data penelitian sebelumnya diketahui bahwa kerang Antartika betina "mengerami" anaknya selama 18 bulan, mulai dari telur hingga menjadi kerang muda yang sudah bercangkang. Seekor induk kerang Antartika mampu mengerami 70 telur di dalam cangkang mereka yang berbentuk cembung.

Pengamatan jeli terhadap reproduksi pada tingkat sel kerang menunjukkan fenomena lain. Reed dan rekan-rekannya menemukan bahwa telur seperti yang dierami kerang betina ternyata juga dijumpai pada individu jantan.

"Anehnya, kami menemukan sejumlah besar telur yang sangat kecil pada kerang jantan. Bahkan jumlah telurnya jauh lebih banyak dibanding yang mampu dierami seekor induk kerang seumur hidupnya," kata Reed.

Teori yang diusung Reed menyatakan kerang Antartika berkelamin jantan saat masih dalam tahap pertumbuhan. Jenis kelamin kerang beralih menjadi betina setelah mereka berukuran cukup besar untuk mengerami sejumlah besar telur.

Peralihan jenis kelamin pada kerang Antartika ini bisa dikategorikan sebagai fenomena langka dan tidak biasa. Namun, Reed menyatakan dalam 10 tahun mendatang sifat unik ini mungkin akan menjadi hal umum pada spesies kerang laut.

"Hermafroditisme atau kelamin ganda bisa jadi merupakan hal biasa pada berbagai jenis kerang Antartika. Masih banyak spesies kerang laut di ujung selatan bumi untuk menguak misteri ini," ujar Reed.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berbeda dengan hermafodit, “mengerami" telur merupakan sifat reproduksi yang jamak dijumpai pada fauna  invertebrata Antartika. Sifat unik ini dikembangkan sebagai bentuk adaptasi terhadap kondisi dingin ekstrem lautan Kutub.

"Telur kerang yang dierami memiliki angka kematian jauh lebih rendah dibandingkan larva plankton kecil, tetapi lebih sedikit diproduksi," kata Reed.

Kemampuan ini muncul karena pertumbuhan kerang melambat dalam lingkungan yang sangat dingin, sehingga berburu larva plankton menjadi tugas berat. Dengan mengeram, kerang dapat mengurangi kebutuhan makanan dalam jangka panjang. Strategi ini terbukti efisien bagi fauna invertebrata Antartika, termasuk kerang dan Echinoida.

Reed menyatakan kerang Antartika dapat mengoptimalkan efisiensi sewaktu memasuki masa reproduksi. "Kami menemukan jaringan reproduksi kerang jantan akan menetap untuk waktu yang lama, meski telah berubah kelamin menjadi betina," katanya.

Untuk saat ini, kemampuan kerang Antartika berganti kelamin masih menyimpan banyak misteri. Persoalan teknis membatasi para ilmuwan untuk mempelajarinya lebih mendalam. Sebab, kata Reed, diperlukan setidaknya penelitian berbulan-bulan di stasiun penelitian British Antarctic Survey.

"Mungkin mereka berganti kelamin supaya dapat terus bereproduksi sebagai individu jantan sembari mengerami telur selama 18 bulan,” kata Reed. Dia berencana terus melakukan penelitian untuk mendalami sifat-sifat unik beberapa fauna invertebrata laut di Antartika.

NOC | HUFFINGTONPOST | BBC NATURE | MAHARDIKA SATRIA HADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

21 hari lalu

Secara spesifikasi, Kia Ray dibekali baterai lithium-iron-phosphate (LFP) 35,2 kilowatt-jam. (Foto: Kia)
BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

BRIN sebut tiga alasan mengapa daur ulang baterai litium sangat penting. Satu di antaranya alasan ramah lingkungan.


Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

26 September 2023

Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. (ugm.ac.id)
Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.


Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

20 Juli 2023

Menara Hoover menjulang di Stanford University di Stanford, California, AS pada 13 Januari 2017. REUTERS/Noah Berger
Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

Pemimpin Stanford University, salah satu kampus yang paling bergengsi di AS, mundur setelah ditemukan kekurangan dalam penelitiannya tentang saraf.


2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

14 Juli 2023

Peneliti di Gedung Genomik BRIN di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Jawa Barat, Selasa, 27 Juni 2023. (Tempo/Maria Fransisca)
2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dua syarat agar sebuah penemuan dapat disebut sebagai inovasi.


Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

14 April 2023

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

Tiga peneliti Unpad membagikan pengalamannya terkait pengalaman publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi tinggi.


Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

6 April 2023

Gambar dari Batagur trivittata, Burmese Roofed Turtle yang masuk daftar Critically Endangered menurut IUCN Red List. (Rick Hudson, source: https://www.iucnredlist.org/species/10952/152044061)
Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.


Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

26 Maret 2023

Tim Mahabidzul dari ITB merancang pendeteksian jenis malaria pada pasien secara cepat dan akurat. Dok.ITB
Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.


Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

22 Maret 2023

Gunung Krakatau. itb.ac.id
Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

Dosen teknik geologi ITB meneliti keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau sebagai tolok ukur pemodelan tsunami akurat.


Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Anna Armeini Rangkuti, mahasiswa program doktoral di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI). ui.ac.id
Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.


Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

13 September 2022

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

Simak tips menulis esai ilmiah yang baik dari Universitas Airlangga.