TEMPO.CO, New York - Para pemipin Islam membutuhkan aksi internasional guna menghentikan penghinaan agama. Hal tersebut disampaikan untuk menanggapi pidato Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengenai kebebasan berekspresi di Sidang Umum PBB, Selasa, 25 September 2012.
Obama dalam pidatonya di markas besar PBB di New York, Selasa, mengutuk keras "kekerasan dan ketidatoleransian" yang menimbulkan kekacauan. Dia katakan, para pemimpin dunia memiliki tugas melawan serangan mematikan terhadap rakyat Amerika dalam dua pekan terakhir ini yang disebabkan oleh sebuah film anti-Islam yang dibuat di Amerika Serikat.
Obama menambahkan dia tak bisa melarang penayangan video yang dianggap menghina Nabi Muhammad sebab konstitusi Amerika Serikat melindungi hak kebebasan berbicara. "Sebagai presiden dan panglima tertinggi militer negara, saya menerima hal-hal yang disampaikan masyarakat setiap hari, dan saya akan selalu melindungi hak mereka," ujar Obama di depan para pemimpin negara yang ikut dalam Sidang Umum PBB.
Menanggapi hal tersebut, menurut laporan kantor berita AFP, pemimpin negara-negara Islam meminta bangsa-bangsa Barat harus segera menghentikan Islamophobia, ketakutan yang tak beralasan pada Islam, menyusul badai atas film penghina Nabi Muhammad.
Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, pemimpin negara berpenduduk Islam paling besar di dunia, mengatakan film tersebut merupakan "wajah buruk" penghinaan terhadap agama.
Dia mengutip Universal Declaration of Human Rights yang menyebutkan bahwa "Setiap orang harus memperhatikan moralitas dan ketertiban umum. Selanjutnya Yudhoyono mengatakan, "Oleh sebab itu, kebebasan berekspresi sesungguhnya tidak mutlak."
Raja Abdulla II dari Yordania, salah satu sekutu dekat Amerika Serikat, menentang film penghina Nabi sehingga menimbulkan kekerasan di berbagai belahan dunia.
Demikian juga Presiden Pakistan, Asif Ali Zardari, mengutuk seraya menyebut bahwa film tesebut "mengahsut kebencian" terhadap kaum muslim dan membutuhkan aksi nyata PBB. "Kendati kami tak bisa membenarkan kekerasan, komunitas internasional tidak boleh membisu," ujarnya.
Menurut Presiden Afganistan, Hamid Karzai, film tersebut telah menghina 1,5 milyar umat muslim. "Film tersebut menghina, tak bisa dibenarkan meskipun dalam konteks kebebasan berekspresi," katanya seperti dilaporkan kantor berita Reuters.
AL ARABIYA NEWS | CHOIRUL
Berita Terpopuler
Yudhoyono Raih Empat Penghargaan Internasional
Markas Intelijen Suriah Meledak, Puluhan Tewas
Iran Anggap Serangan Cyber Lebih Jahat dari Perang
Obama Peringatkan PBB Soal Nuklir Iran
Jet Tanpa Awak AS Timbulkan Antipati di Pakistan