TEMPO.CO, New York - Pendiri WikiLeaks Julian Assange berencana untuk berpidato di sela-sela sidang Majelis Umum PBB melalui jaringan video dari tempat persembunyiannya di Kedutaan Ekuador di London. Ia berusaha untuk menarik perhatian baru dalam usahanya menghindari ekstradisi ke Swedia atas kejahatan seks.
Misi Ekuador untuk PBB mengatakan bahwa Assange dijadwalkan untuk berbicara bersama Menteri Luar Negeri Ricardo Patino di sebuah acara khusus yang diadakan untuk membahas kasus suakanya.
Aktivis asal Australia ini berusaha untuk menghindari ekstradisi ke Swedia untuk ditanyai atas tuduhan kejahatan seks. Ia berlindung di dalam Kedutaan Ekuador di London, di luar jangkauan polisi Inggris, sejak 19 Juni 2012.
Presiden Rafael Correa telah memberi suaka pada Assange, tapi dia tidak bisa meninggalkan gedung kedutaan. Pasalnya, jika ia melangkah ke luar kedutaan, dia akan ditangkap oleh polisi yang mengelilingi bangunan itu.
Assange dan pendukungnya mengklaim bahwa kasus seks yang dituduhkan Swedia merupakan bagian dari rencana Washington untuk membuatnya diadili di Amerika Serikat atas pembocoran rahasia AS melalui WikiLeaks. Baik Swedia dan AS menolak klaim itu.
Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengatakan bahwa PBB berhadapan dengan "masalah yang jauh lebih besar" daripada nasib Assange. "Kami akan terus berbicara tentang masalah ini dengan pemerintah Ekuador," katanya.
Ia mengatakan Inggris memiliki kewajiban untuk menegakkan hukum Inggris dan Eropa dengan mengirimkan Assange ke Swedia.
BBC | TRIP B
Terpopuler:
Yudhoyono Raih Empat Penghargaan Internasional
Markas Intelijen Suriah Meledak, Puluhan Tewas
Iran Anggap Serangan Cyber Lebih Jahat dari Perang
Obama Peringatkan PBB Soal Nuklir Iran
Jet Tanpa Awak AS Timbulkan Antipati di Pakistan