Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Untung-Rugi Mengonsumsi Ikan  

Editor

S Tri P Bud

image-gnews
Ikan Salmon. sfgate.com
Ikan Salmon. sfgate.com
Iklan

TEMPO.CO, New York - Mengonsumsi ikan mengundang banyak manfaat bagi kesehatan, tapi juga kadang merugikan. Kok bisa?

Efek sehat ikan kerap menjadi sebaliknya jika air tempat hidup ikan itu tercemar merkuri. Namun kabar baiknya, asalkan kandungan asam lemaknya lebih tinggi ketimbang kandungan merkurinya, ikan ini tetap bermanfaat untuk menurunkan risiko serangan jantung. 

Peneliti dari Universitas Umea menemukan bahwa asam lemak omega-3 yang tinggi pada ikan dikaitkan dengan rendahnya risiko serangan jantung. Akan tetapi, kadar merkuri yang tinggi dalam ikan meningkatkan risiko serangan jantung, terutama ketika ikan dengan kadar merkuri yang tinggi juga memiliki tingkat omega-3 yang rendah.

Untuk memaksimalkan manfaat dari omega-3, peneliti menyarankan orang untuk memilih ikan dengan kadar merkuri rendah dan tingkat omega-3 yang tinggi.

Penelitian ini didasarkan pada tingkat methylmercury dan asam lemak omega-3 di antara 572 orang dari Finlandia dan Swedia. Para relawan ini diperiksa sampel darah dan rambutnya. Penelitian itu diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition.

Studi yang sama pernah dilakukan oleh Arizona State Universty. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Ecology dan The Environment ini menunjukkan bahwa ikan yang berkelanjutan--yang sengaja dipelihara dalam karanda--cenderung memiliki konsentrasi yang lebih rendah merkuri dibandingkan ikan yang hidup bebas. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hampir setiap jenis ikan mengandung merkuri, tetapi beberapa mengandung kadar yang lebih tinggi daripada yang lain, menurut Badan Perlindungan Lingkungan. Merkuri bisa sangat berbahaya bagi ibu hamil karena dapat mempengaruhi bagaimana janin berkembang.

EPA merekomendasikan untuk tak mengonsumsi daging hiu, mackerel, tilefish, dan swordfish karena tingkat tinggi merkurinya. Sedang ikan yang dikenal lebih rendah kadar merkurinya adalah udang, salmon, lele, dan tuna kalengan (yang memiliki tingkat merkuri lebih rendah daripada tuna albacore).

HUFFINGTON POST | TRIP B

Berita Terpopuler:
DPR Terbelah Jika Kapolri Dipanggil KPK

Ini yang Akan Terjadi Jika Jendela Pesawat Dibuka 

PDIP Tak Setuju Protokol Antipenistaan Agama SBY

Bulan Madu PDIP dan Prabowo di Ujung Tanduk

DPR Pertanyakan Konflik Menhan dan Jakarta Post

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

12 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.