TEMPO.CO , Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan solusi dari tawuran pelajar yang kian marak di sekolah-sekolah menengah atas di Jakarta selayaknya diatasi oleh sekolah.
"Kemarin sudah disepakati untuk mencari solusi bukan menggeser masalah. Dasarnya satu, kami serahkan pada manjemen berbasis sekolah," kata Fauzi seusai Sidang Paripurna di DPRD DKI Jakarta, Rabu 26 September 2012
Menurut dia, manajemen berbasis sekolah lebih mampu menyelesaikan problem tawuran ketimbang unsur dari luar. "Kami tidak berpangku tangan melihat kasus ini. Koordinasi dengan pemerintah pusat dan petugas keamanan terus digelar agar aksi brutal pelajar tidak terjadi lagi," kata Fauzi.
Fauzi menjelaskan pemerintah daerah tetap menunggu hasil investigasi kepolisian. "Saya harap polisi segera bisa merampungkan investigasinya," katanya. Fauzi melanjutkan, ia prihatin dengan tawuran pelajar yang terus terjadi di Jakarta.
"Saya sedih dan merasa sangat berduka, peristiwa semacam ini jangan terjadi lagi," kata Fauzi. Dia meminta agar pelajar SMA di Jakarta tidak terpancing dengan peristiwa tersebut.
Senin lalu, siswa kelas X SMA Negeri 6 Jakarta yaitu Alawy Yusianto Putra tewas akibat penyerangan yang dilakukan siswa SMA Negeri 70 Jakarta. Aksi ini terjadi seusai Alawy makan siang bersama teman-temannya di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan.
Dua sekolah negeri elit itu memang dikenal dengan tradisi saling serang dan tawuran. Sekali setiap pekan bentrok kecil terus terjadi. Sementara itu, jumlah siswa tewas akibat tawuran kembali bertambah. Seorang siswa SMA Yayasan Karya 66 tewas dibacok siswa lain di Jalan Minangkabau, Manggarai Jakarta Selatan, pada Rabu siang.
AMANDRA MUSTIKA MEGARANI
Berita terpopuler lainnya:
Jika Terbukti Menusuk, Siswa SMA 70 Dikeluarkan
SMA 6 Minta Polisi Usut Tuntas Tawuran di Bulungan
Satgas Anak Tolak Penggabungan SMA 6 dan 70
Polisi Belum Tetapkan Tersangka Tawuran
16 Siswa Tewas Sepanjang 2012
Kasus Penyerangan SMA 6, Polda Tetapkan Tersangka
Tawuran, Sekolah dan Orang Tua Dinilai Gagal