TEMPO.CO, Jombang - Ribuan santri Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, melangsungkan peringatan 1000 hari wafatnya KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dengan membaca tahlil. Tak ada tokoh nasional yang dijadwalkan hadir dalam peringatan tersebut.
Ketua Pondok Pesantren Tebuireng, Lukman Hakim, mengatakan peringatan 1000 hari ini sengaja dilangsungkan sangat sederhana. Pengurus pondok hanya mengerahkan santri untuk berdzikir sejak pagi tadi di kompleks pemakaman Gus Dur. "Ini acara mendadak dan sederhana," katanya saat dihubungi Tempo, Kamis, 27 September 2012.
Lukman menyatakan tidak ada tokoh nasional yang diundang dalam peringatan ini. Panitia hanya mengundang pengurus pondok dan tokoh agama di Jawa Timur guna mengikuti acara puncak yang digelar malam nanti selepas salat Isya.
Ketidakhadiran tokoh nasional di Jombang ini, menurut Lukman, dikarenakan peringatan serupa dilaksanakan di Ciganjur malam ini. Mereka diperkirakan akan menghadiri pertemuan tersebut karena melibatkan keluarga inti Gus Dur. Peringatan di Tebuireng hanya diwakili oleh Kiai Toha Hasan sebagai perwakilan keluarga.
Selain mendengarkan tausiah tentang sosok dan kiprah Gus Dur, Kiai Toha juga akan memimpin pembacaan tahlil, zikir, dan yasin malam nanti. Kegiatan ini diperkirakan akan diikuti pula oleh masyarakat di sekitar pondok Tebuireng.
Meskipun berlangsung cukup sederhana, peringatan ini akan dimeriahkan oleh pertunjukan 1000 rebana. Musik tradisional khas Timur Tengah ini merupakan sumbangan kelompok rebana di Jombang yang didedikasikan kepada Gus Dur.
HARI TRI WASONO
Berita terpopuler lainnya:
Kapolri: Saya Hanya Lakukan Proses Administrasi
Hadiah US$ 60 Juta bagi Pria yang Mau Nikahi Lesbi
Kapolri Perintahkan Djoko Susilo Datang ke KPK
Alumni SMA 6 Usulkan Sanksi bagi Kepala Sekolah
AD Tersangka Tawuran Pelajar di Manggarai
Satu Pelajar Tewas Lagi dalam Tawuran
Kakek Asal Banyuwangi Naik Haji 21 Kali