Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kuliner Indonesia Unggul Rasa Kalah Kemasan

Editor

Zed abidien

image-gnews
Sejumlah pembeli memilih makanan yang dijajakan di emperan jalan kota Kendari, Sultra(1/8). Di bulan ramadhan, penjual jajanan untuk buka puasa bermunculan di emperan jalan. ANTARA/Zabur Karuru
Sejumlah pembeli memilih makanan yang dijajakan di emperan jalan kota Kendari, Sultra(1/8). Di bulan ramadhan, penjual jajanan untuk buka puasa bermunculan di emperan jalan. ANTARA/Zabur Karuru
Iklan

TEMPO.CO, Makassar - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Sulawesi Selatan Anggiat Sinaga mengungkapkan bahwa makanan tradisional Indonesia pada dasarnya banyak yang enak dan gurih. Namun, ketika dipertandingkan dengan makanan luar negeri, makanan tradisional dari Indonesia selalu kalah dari segi kemasan.

"Oleh karena itu, untuk menyetarakan makanan tradisional Indonesia dengan makanan hotel berbintang, perlu dilakukan peningkatan kemasan," kata Anggiat saat menyampaikan sambutannya pada "Makassar Interfood, All Print dan All Pack 2012" di Celebes Convention Center Makassar, Kamis, 27 September 2012.

Selain faktor kemasan, produk pangan Indonesia juga kalah bersaing dalam hal pengolahan. Padahal produk pangan di Indonesia memiliki macam yang beragam dengan masing-masing memiliki ciri tersendiri. "Makanan tradisional Indonesia tidak diolah dengan baik," kata Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Sulawesi Selatan Zulkarnain Arif.

Menurut Zulkarnain, industri pangan adalah industri yang memiliki potensi besar. Di Sulawesi Selatan, kata Zulkarnain, jumlah uang yang beredar Rp 140 triliun. Dengan jumlah penduduk 8,7 juta jiwa, saat ini Sulawesi Selatan memiliki Usaha Kecil Menengah (UKM) sebanyak 9620 unit. "Surplus pangan di Sulawesi Selatan 2,9 juta ton. Sehingga membutuhkan rekayasa teknologi," kata dia.

Ketua KADIN Kota Makassar Amirullah Abbas mengungkapkan selama ini masyarakat, utamanya warga di Makassar, membuat kue karena faktor turun temurun. Dan tidak ada upaya untuk meningkatkan produk pangannya agar bisa bersaing di tingkat nasional bahkan internasional. "Agar kue tradisional kita bisa masuk ke hotel berbintang, memang butuh sentuhan teknologi," kata Amirullah.

Kue tradisional yang dipadukan dengan teknologi, kata Amirullah, tidak hanya akan menambah kualitas tapi juga kuantitasnya. Sebab, kue yang diproduksi menggunakan mesin bisa menghasilkan jumlah yang banyak dalam waktu yang singkat. "Sehingga permintaan pasar pun bisa dipenuhi," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di kota Makassar yang warganya memiliki hobi makan, kata Amirullah, merupakan pangsa pasar yang sangat jelas bagi pengusaha kuliner. Warga Makassar jumlahnya 1,5 juta jiwa. "Tinggal bagaimana produk pangan itu dikelola dengan baik. Agar rasanya selalu enak di lidah," ujar Amirullah.

"Makassar Interfood, All Print dan All Pack 2012" digelar mulai 27 September, hingga 30 September. Dalam pameran yang diikuti oleh puluhan perusahaan ini, berbagai mesin pengolahan makanan dan kemasan produksi luar negeri dipamerkan.

Selain teknologi pengolahan makanan, pameran ini juga menampilkan sejumlah mesin terbaru dalam industri percetakan. Harganya bervariasi, mulai dari puluhan juta hingga ratusan juta rupiah.

MUHAMMAD YUNUS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

2 hari lalu

Jewel di Bandara Changi, Singapura. (foto: Jiachen Lin)
5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

Ada beberapa tips untuk menghemat biaya saat menonton konser di luar negeri


7 Rekomendasi Tempat Kuliner Ramadhan di Bandung yang Kekinian

7 hari lalu

Sudirman Street Food, Bandung. Kuliner malam di Bandung. FOTO/Instagram/sudirmanstreetfood_bandung
7 Rekomendasi Tempat Kuliner Ramadhan di Bandung yang Kekinian

Berikut rekomendasi kuliner Ramadhan di Bandung yang populer dan kekinian. Ada banyak makanan yang bisa dibeli, mulai dari gorengan hingga kolak.


7 Tempat Kuliner Ramadhan di Jakarta yang Ramai dan Lengkap

8 hari lalu

Aktivitas jual beli jajanan di lapak pedagang Bazaar Takjil Ramadhan Benhil di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Pedagang musiman di kawasan Bendungan Hilir ini, menjadi salah satu tempat tujuan warga maupun pekerja kantoran untuk berburu makanan takjil buka puasa di bulan Ramadan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
7 Tempat Kuliner Ramadhan di Jakarta yang Ramai dan Lengkap

Ada banyak tempat kuliner Ramadhan di Jakarta yang bisa Anda coba. Seperti kawasan Benhil, Pasar Santa, Blok M, hingga Jalan Sabang.


Lamang Tapai Kuliner Khas Minangkabau Bukan Sekadar Makanan, Ini Filosofinya

11 hari lalu

Lamang Tapai. TEMPO/Febri Yanti
Lamang Tapai Kuliner Khas Minangkabau Bukan Sekadar Makanan, Ini Filosofinya

Walau terdengar tidak biasa, memadukan Lemang dengan tapai ketan cukup populer di Sumatra Barat. Penganan ini disebut Lamang Tapai.


Djakarta Ramadan Fair 2024 Dibuka, Warga Ibu Kota Bisa Jajan Takjil hingga Kerajinan

11 hari lalu

Djakarta Ramadhan Fair 2024  di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, dibuka 15-20 Maret 2024. (Kemenparekraf)
Djakarta Ramadan Fair 2024 Dibuka, Warga Ibu Kota Bisa Jajan Takjil hingga Kerajinan

Djakarta Ramadan Fair 2024 menawarkan kuliner dan produk Ramadan, digelar 15-20 Maret 2024.


Merayakan Ramadan Bersama Aryaduta Menteng: Pengalaman Kuliner Tak Terlupakan

16 hari lalu

Hidangan Ramadan Aryaduta Menteng
Merayakan Ramadan Bersama Aryaduta Menteng: Pengalaman Kuliner Tak Terlupakan

Aryaduta Menteng menghadirkan serangkaian pengalaman kuliner Ramadan yang menggugah selera di tiga restorannya yang berbeda


Warung Blayag Mek Sambru yang Legendaris di Bali, Ada Sejak 1967

18 hari lalu

Warung Blayag Mek Sambru (karangasemkab.go.id)
Warung Blayag Mek Sambru yang Legendaris di Bali, Ada Sejak 1967

Warung blayag kaki lima ini telah ada selama 57 tahun dan berhasil mendapat dua sertifikat nasional berkat konsistensinya.


Pertumbuhan Industri Kuliner Semakin Pesat, Intip Rahasia Kue Mengembang Sempurna

18 hari lalu

Ilustrasi adonan kue. Foto: Freepik.com/Azerbaijan_Stockers
Pertumbuhan Industri Kuliner Semakin Pesat, Intip Rahasia Kue Mengembang Sempurna

Pesatnya pertumbuhan ini tak lepas dari masifnya penggunaan media sosial yang mendorong munculnya tren-tren kuliner kekinian.


Mengenal Blayag, Ketupat ala Bali dengan 15 Lauk

18 hari lalu

Blayag, ketupat ala Bali dengan 15 lauk (denpasarkota.go.id)
Mengenal Blayag, Ketupat ala Bali dengan 15 Lauk

Selain untuk dikonsumsi sehari-hari, blayag yang mirip ketupat ini sering digunakan pada upacara adat.


Sambut Ramadan, Ada Pasar Kuliner Jadul Selama Tiga Hari di Halaman Polda DI Yogyakarta

20 hari lalu

Pasar Kangen Wiwitan Pasa di halaman Polda DI Yogyakarta berlangsung 7-9 Maret 2024. (Dok. Istimewa)
Sambut Ramadan, Ada Pasar Kuliner Jadul Selama Tiga Hari di Halaman Polda DI Yogyakarta

Wiwitan Pasa di Yogyakarta menyuguhkan Pasar Kangen, semacam pasar tradisional dengan beragam kuliner jadul dan panggung hiburan.