TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Air Asia mengikuti keputusan kontroversial yang dipelopori Malaysia Airlines untuk memperkenalkan kabin bebas anak mulai tahun depan. Khusus untuk penerbangan jarak jauhnya, AirAsia X mengumumkan akan meluncurkan apa yang disebut Quiet Zone pada armada Airbus A330 mereka.
Mulai bulan Februari 2013, maskapai ini akan menciptakan sebuah "zona tenang" di bagian depan pesawat yang terletak antara bagian kelas premium dan pantry bagian depan. Anak-anak di bawah usia 12 tahun tidak akan dapat memesan kursi di zona itu.
Tak hanya itu, penumpang yang memilih untuk membeli tiket di zona itu akan diminta untuk menjaga suaranya. Pencahayaan dalam kabin pun akan diatur sedemikian rupa untuk menciptakan nuansa yang tenang.
Para penumpang di zona ini akan diminta naik ke atas pesawat terakhir kali dan turun pertama kali.
Zona tenang akan terdiri dari delapan baris pertama dari bagian ekonomi (baris 7 sampai 14), sedangkan bagian depan untuk kelas premium. Penumpang zona tenang akan diperlakukan seperti penumpang kelas premium.
Inisiatif Quiet Zone AirAsia X tampaknya menjadi bagian dari strategi maskapai penerbangan untuk menyediakan penumpang kelas ekonomi dengan pengalaman yang lebih nyaman selama penerbangan.
Pada awal 2012, maskapai juga memperkenalkan produk tambahan inovatif yang disebut "opsi kursi kosong" yang memberikan penumpang kesempatan untuk memesan satu atau dua kursi kosong di samping mereka untuk kenyamanan.
TripAdvisor menemukan bahwa 40 persen dari wisatawan AS mengatakan mereka akan membayar ekstra untuk duduk di bagian tenang dalam pesawat. Sedangkan hampir 80 persen orang Inggris setuju harus ada zona bebas anak di atas pesawat dan sepertiga dari responden akan membayar lebih untuk penerbangan mereka jika tidak ada anak-anak di dalamnya.
THE STAR | TRIP B
Berita Terpopuler:
DPR Terbelah Jika Kapolri Dipanggil KPK
Ini yang Akan Terjadi Jika Jendela Pesawat Dibuka
PDIP Tak Setuju Protokol Antipenistaan Agama SBY
Bulan Madu PDIP dan Prabowo di Ujung Tanduk
DPR Pertanyakan Konflik Menhan dan Jakarta Post