TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sudaryatmo meminta PT PLN (Persero) lebih menghargai pelanggan yang memberi kritik pada perusahaan negara tersebut. “Seharusnya sektor bisnis mengapresiasi konsumen yang memberi feedback,” ujarnya dalam "Workshop Nasional Pelayanan Kelistrikan yang Bebas Korupsi" di Jakarta, Jumat, 28 September 2012.
Terlebih, kata dia, pelanggan sebetulnya bisa menjadi pengawas terbaik atas pelayanan dan perilaku korupsi di pelayanan publik. Sayangnya, kini pelanggan masih ragu memberi kritik karena PLN adalah satu-satunya penyedia jasa listrik. “Kadang pelanggan khawatir, kalau nanti melaporkan justru dipersulit.”
Sudaryatmo mengatakan PLN juga perlu membuka berbagai saluran untuk menerima laporan dari masyarakat. Dalam catatan YLKI, sepanjang tahun lalu, sektor jasa kelistrikan menempati urutan keempat dari 10 sektor yang paling banyak mendapatkan pengaduan.
Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara Nur Pamuji menyatakan pelayanan lewat call center dan situs bisa menekan korupsi. Selain efisiensi operasi perusahaan, sistem elektronik menutup celah untuk pembayaran yang tidak sesuai aturan. "Korupsi ke pelanggan itu kecil tapi banyak dan langsung membuat citra PLN buruk," kata Nur.
PLN juga akan terus lebih terbuka menyediakan informasi mengenai prosedur yang harus ditempuh pelanggan untuk mendapat sambungan. Selain itu, perusahaan pun memberikan informasi biaya yang harus dibayar pelanggan untuk jasa yang mereka dapatkan.
Nur mengungkapkan, penggunaan jalur-jalur elektronik sebagai alat pengaduan terhadap layanan PLN mulai diminati oleh masyarakat, terutama masyarakat kota besar seperti Jakarta. Soalnya pelanggan bisa lebih mudah mengakses dari mana pun. "Permintaan lewat website dan call center membeludak.”
Tahun lalu, dari 525 total pengaduan yang diterima YLKI, sebanyak 57 kasus atau 10,86 persen di antaranya adalah pengaduan mengenai jasa kelistrikan. Keluhan ini umumnya mengenai pemasangan baru, pemadaman, akurasi pencatatan meter, Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL).
BERNADETTE CHRISTINA