TEMPO.CO , Yogyakarta - Sineas Garin Nugroho membuka pameran yang dihelat Komunitas Garda Matra bertajuk 'Panen' pada Kamis, 27 September 2012, di areal Persawahan Dusun Jeblog, Tirtonirmolo Kasihan, Bantul.
Dalam pameran itu, sebanyak 25 seniman menggelar karyanya yng sebagian besar berbentuk instalasi di tengah sawah dalam ukuran besar. Pameran ini akan berlangsung selama tiga bulan atau berakhir pada 31 Desember 2012.
Sejumlah instalasi yang mengundang perhatian penonton seperti milik seniman Tri Suharyanto berjudul Menanamkan Menanam di Otak yang berwujud otak manusia besar berwarna merah, yang diletakkan tergenang di tengah sawah. Atau karya seniman Nur Huluq yang berupa kerangka gubuk bambu besar yang dipajang di bekas panenan sawah.
Ketua Panitia Budi Barnabas mengatakan pameran ini sengaja dibuat semacam protes kepada negara yang selalu mengandalkan impor terhadap puluhan komoditas pertanian. Sementara kehidupan petani tetap dibuat menderita tanpa pembelaan untuk bisa bangkit dan membangun pertanian yang bisa mengampu kebutuhan komoditi masyarakat Indonesia.
Sementara itu, Garin Nugroho, sutradara film yang bertindak sebagai kurator menyatakan ketika panen disebut terakhir seperti termaksud dalam tema pameran itu, maka sesungguhnya ada banyak kehilangan besar dari bangsa ini. "Ada 59 produk impor yang sangat merugikan masyarakat petani saat ini. Itu harus digugat," kata dia.
Garin menuturkan pameran ini bisa menjadi presentasi atas rasa kehilangan kesejahteraan, ruang kerja, ruang sosial, juga ruang budaya dan seni.
PRIBADI WICAKSONO
Berita terpopuler lainnya:
Konser, Jennifer Lopez Minta Air Khusus dan Payung
Jennifer Lopez Lebih Murah dari Lady Gaga
Tak Mau Seperti Lady Gaga, J-Lo Janji Tampil Sopan
Jogja Festival 2012 Saingi Surakarta Festival
Navicula Tutup Konser Musik Greenpeace
Soulfly Bawa Peralatan 2 Ton ke Jakarta