TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Udjwalaprana Sigit mengatakan, saat ini, lokasi jatuhnya pesawat latih jenis Bravo 202 di kawasan PT Dirgantara Indonesia, Jalan Pajajaran, Bandung, telah dipasangi garis polisi. Akibatnya, BPBD belum bisa mengakses ke lokasi karena hanya lembaga tertentu yang diizinkan masuk seperti TNI, Basarnas, dan kepolisian.
Menurut dia, saat ini, masyarakat banyak yang mendekati lokasi kejadian untuk melihat pesawat yang jatuh dari dekat. "Sekarang orang-orang ramai mendatangi lokasi bukan untuk melihat Airshow tapi melihat pesawat jatuh," kata Sigit ketika dihubungi Tempo, Sabtu, 29 September 2012.
BPBD Jawa Barat sudah menyiapkan dua regu penolong yang terdiri dari regu logistik dan regu kesehatan. Masing-masing regu terdiri atas minimal 11 orang. "Kami sudah standby dan akan kerja sama dengan Basarnas," kata Sigit.
Pesawat latih jenis Bravo milik Federasi Aeorosport Indonesia jatuh dalam pelaksanaan Bandung Airshow 2012 pukul 11.47. Dua orang, pilot dan kopilot tewas, yakni Marsekal Pertama dr Norman Lubis dan Letnal Kolonel Tony Hartono. Keduanya adalah pelatih di FASI Jawa Barat. Pesawat jatuh setelah gagal bermanuver di acara airshow yang digelar dalam rangka memperingati hari jadi Kota Bandung.
ROSALINA
Berita Terkait:
Pesawat Jatuh di Bandung Airshow, Dua Pilot Tewas
Kodam Brawijaya Bantah Ada Pesawat Jatuh di Banyuwangi
Polisi Bersiap Identifikasi Korban Cessna
KNKT Mulai Evakuasi Bangkai Pesawat dengan Truk
Kondisi Korban Pesawat Cessna Membaik