Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenalkan, Cumi Vampir dari Neraka

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Mengapa Kulit Cumi-cumi Seperti Pelangi?
Mengapa Kulit Cumi-cumi Seperti Pelangi?
Iklan

TEMPO.CO , Moss Landing - Satu lagi hewan unik yang perangainya berhasil dikuak. Kali ini, para ahli biologi telah membongkar rahasia cumi vampir, hewan misterius yang memakan bangkai makhluk hidup yang membusuk di dasar samudera.

Cumi bernama Vampyroteuthis Infernalis itu dijuluki "cumi vampir dari neraka" karena panampakannya yang sangar. Ia memiliki jejak filogenetik khusus dan kategori taksonomis tersendiri, yakni gabungan karakter gurita dan cumi-cumi dalam formula evolusi unik yang telah bertahan jutaan tahun.

"Cumi vampir tercatat sebagai satu-satunya spesies dalam Ordo Vampyromorpha," kata Hendrik Joving dan Bruce Robison, peneliti dari Monterey Bay Aquarium Research Institute, California, Jumat 28 September 2012.

Spesies berukuran 30 sentimeter yang tergolong cephalopoda ini pertama ditemukan tahun 1903. Ia hidup di samudera beriklim sedang dan tropis, menghuni perairan pada kedalaman 600-900 meter di sebuah ceruk habitat dengan kadar oksigen sangat rendah untuk mendukung kehidupan.

Joving mengatakan, tubuh cumi vampir berwarna merah gelap dan berbentuk seperti payung yang sedang mengembang. Segala gerakan di sekitar cumi dideteksi dengan mata yang sensitif. Mata belok berukuran 2,5 sentimeter itu memantulkan sinar biru-gelap yang sekaligus berfungsi menakut-nakuti pemangsa ketika cumi vampir berenang ke atas menjauhi dasar laut.

Kedua biolog mengatakan penelitian tersebut merupakan hasil interaksi mereka dengan cumi vampir selama 30 tahun lewat robot penjelajah bawah laut, percobaan laboratorium dan metode pembedahan. Karya mereka diterbitkan dalam jurnal Proceeding of Royal Society B.

Mereka, misalnya, memeriksa saluran pencernaan dan feses cumi vampir untuk mengetahui bahwa hewan tersebut bersifat detritivor (pemakan bangkai). Cumi vampir akan menghampiri lalu memakan bangkai atau sisa bangkai makhluk laut yang tenggelam perlahan ke dasar laut dan telah dikerubuti crustacea dan zooplankton.

"Yang masih menjadi teka-teki besar dari semua hal tentang cumi vampir adalah karakteristik mulutnya," ujar Robison, seperti dikutip laman Phys.org.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cumi vampir yang sedang mangap tampak seperti payung hitam yang terbuka. Mulut lebarnya dikelilingi delapan lengan yang saling dihubungkan dengan jaringan kulit semacam jaring membentuk kantong berwarna hitam. Lengan-lengannya dihiasi puluhan pengisap dan tonjolan serupa jari yang disebut cirri.

Ia juga memiliki sepasang lengan lain yang disebut filamen retraktil. Kedua lengan itu dapat dijulurkan dan menjangkau mangsa yang letaknya beberapa kali ukuran tubuh cumi vampir itu sendiri. Mangsa yang tertangkap filamen retraktil lalu ditarik ke dalam kantong untuk dilahap.

Berbeda dengan cephalopoda lainnya, filamen retraktil cumi vampir yang lengket ini diduga juga berfungsi sebagai sensor untuk mendeteksi mangsa hidup dan predator yang mengancam. "Tetapi bukti sejauh ini menunjukkan lengan itu untuk menjangkau dan menangkap potongan makanan," kata Joving.

Potongan makanan yang tertangkap kemudian direkatkan menjadi sebuah bola kecil dengan lendir dari jaringan sekretorik yang ada pada pengisap. Bola kecil itu lalu diangkut ke dalam rahang cumi-cumi menggunakan cirri. Perilaku makan cumi vampir, imbuh Joving, memang tidak seperti cephalopoda lainnya.

Perilaku tersebut menunjukkan adaptasi unik yang memungkinkan cumi vampir menghabiskan sebagian besar hidupnya pada kedalaman laut dengan konsentrasi oksigen yang sangat rendah. Jumlah predator di laut dalam memang sedikit, "Tapi makanan khas cephalopoda juga langka," ujarnya.

PHYS.ORG | MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita terpopuler lainnya:
Siswa SMA Bikin Bra Penampung ASI
Petinggi Google Pun Ikut Goyang Gangnam Style

28 Kota Indonesia Terancam Letusan Gunung Api

Kamera Android Samsung Segera Masuk Indonesia

iPhone 5 Tiba, XL Rilis Kartu SIM Nano 

Babi Hijau Angry Birds Kembali dalam Bad Piggies

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Dingiso. Situs KLHK
Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.


10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

Seekor Kanguru pohon meraih bunga yang telah dirangkai menjadi menarik untuk dijadikan makanannya dalam sesi makan bertemakan Natal di kebun binatang Sydney Taronga di Australia, 9 Desember 2014. REUTERS
10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.


Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah (Instagram/@ralineshah)
Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.


Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di lokasi pembelian tiket kawasan wisata Taman Safari Prigen, Jawa Timur, Kamis, 4 Juni 2020. Penyemprotan cairan disinfektan di lakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona jelang dibuka kembali saat memasuki fase new normal. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.


Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa gunung tertangkap kamera intai di kawasan hutan lindung yang berbatasan langsung dengan Taman Hutan Raya Abdul Latief, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, pada Oktober 2022. Foto/Istimewa
Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.


Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park. Wikipedia/Flickr/ahmed_xp/14314458105
Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.


BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin yang terjaring operasi tangkap tangan tiba di KPK, Jakarta, Rabu tengah malam, 19 Januari 2022. Selain bupati, KPK juga membawa tujuh orang terduga pelaku di antaranya pejabat Aparatur Sipil Negara dan pihak swasta. TEMPO/Imam Sukamto
BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan


KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

1 September 2021

Petugas Resor KSDA Agam sedang mengevakuasi baniang coklat, Selasa, 31 Agustus 2021. Kredit: Antarasumbar/Dok KSDA Agam
KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.


Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

1 Juli 2021

Seekor singa peliharaan terlihat setelah ditangkap oleh otoritas Kamboja dari rumah seorang pria Cina di Kamboja, setelah muncul di video TikTok, dalam gambar selebaran tak bertanggal yang dirilis pada 28 Juni 2021. [Wildlife Alliance via REUTERS]
Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.


Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

12 Juni 2021

Burung Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) tertangkap kamera di ketinggian 1.092 meter dari permukaan laut di Dusun Cincing, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, pada 4 Agustus 2013. TEMPO/Abdi Purmono
Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

Setelah 7 Tahun, Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya berhasil menetaskan telur elang Jawa.