TEMPO.CO, Beijing - "Dia selalu mengajarkan saya untuk menjadi diri saya sendiri," kata Bo Guagua, anak tunggal politikus Cina yang terjungkal, Bo Xilai, yang didepak dari Partai Komunis di tengah tuduhan penyalahgunaan kekuasaan.
Bo Guagua, yang diyakini berada di AS, mengeluarkan pernyataan yang mengatakan ia merasa sulit untuk percaya tuduhan itu. Dia mengatakan ayahnya adalah "tegak dalam keyakinan dan setia pada tugas." Dalam pernyataan itu, ia sama sekali tak menyebut nama ibunya.
Bo Xilai lengser menyusul tudingan atas istrinya, Gu Kailai, dalam kasus pembunuhan warga Inggris. Neil Heywood.
"Secara pribadi, sulit bagi saya untuk percaya tuduhan yang diumumkan terhadap ayah saya, karena mereka bertentangan dengan segala sesuatu yang saya ketahui tentang dia sepanjang hidup saya," katanya.
Bo Guagua kini diduga berada di sebuah tempat di Amerika Serikat. Dia sebelumnya kuliah di Universitas Harvard di Amerika Serikat.
Pengusaha Inggris Neil Heywood tewas di sebuah hotel di Chongqing November 2011. Gu Kailai belakangan diketahui telah meracuni dia. Dia telah dijatuhi hukuman mati namun ditangguhkan. Pihak berwenang China mengatakan pembunuhan itu adalah hasil dari kesepakatan bisnis yang berakhir kacau.
Skandal itu dibayangi kongres partai dimana Bo Xilai, 63 tahun, pernah menjadi kandidat utama untuk posisi puncak. Ia diperkirakan akan menghadapi tuduhan korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, penerimaan suap, dan perselingkuhan.
BBC | TRIP B