TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik mencatat laju inflasi pada September 2012 sebesar 0,01 persen. Kepala BPS, Suryamin, menyatakan inflasi tersebut yang terkecil dibandingkan lima tahun terakhir. Pada September tahun lalu, inflasi tercatat 0,27 persen,
"Kecilnya laju inflasi pada September dikarenakan harga-harga kembali normal setelah lebaran," kata Suryamin dalam konferensi pers di kantor BPS, Senin, 1 Oktober 2012.
Berdasarkan pemantauan BPS di 66 kota pada September 2012, terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen dari 134,43 pada Agustus 2012 menjadi 134,45 pada September 2012. Adapun inflasi terjadi di 21 kota, sedangkan 45 kota lainnya mengalami deflasi.
Merunut tahun kalender September 2012, inflasi tercatat 3,49 persen dan inflasi year on year 4,3 persen. Sedangkan inflasi komponen inti pada September 2012 sebesar 0,34 persen, komponen inti tahun kalender (Januari-September 2012) 3,63 persen dan inflasi inti year on year sebesar 4,12 persen.
Beberapa komoditas yang mendorong terjadinya inflasi adalah produk emas. Menurut Suryamin, emas perhiasan merupakan penyebab utama yang mempunyai andil sebesar 0,11 persen karena dipengaruhi lonjakan harga emas internasional.
"Di Bengkulu dan Malang, naiknya (harga emas) 8 persen. Sedangkan di IHK lainnya berkisar 4-6 persen," katanya. Selain emas, upah pembantu rumah tangga dan rokok kretek filter juga memberikan andil terhadap inflasi.
ANGGA SUKMA WIJAYA