TEMPO.CO , Jakarta:Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad berjanji menjemput paksa Inspektur Jenderal, Djoko Susilo bila kembali mangkir dari panggilan kedua Jumat nanti. Ia menilai penjemputan paksa tak akan terkendala meskipun Djoko seorang jenderal aktif.
"Tidak ada kendala psikologis bagi teman-teman di KPK untuk memanggil paksa jika saja Djoko Susilo sekali lagi mangkir dari panggilan," ujar Abraham sesuai jumpa pers tentang pertemuan dengan tokoh nasional membahas revisi undang-undang KPK, Senin, 1 Oktober 2012.
KPK memanggil Djoko sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek simulator ujian surat izin mengemudi pada Jumat pekan lalu. Namun, hanya tim pengacaranya yang datang ke KPK membawa surat alasan Djoko tidak hadir. Djoko Susilo diduga menyalahgunakan kewenangan hingga merugikan negara hingga Rp 100 miliar dalam proyek berbiaya sekitar Rp 196 miliar.
KPK menetapkan beberapa tersangka lain, yakni mantan wakil Djoko, Brigadir Jenderal Didik Purnomo, Direktur Utama PT Inovasi Teknologi Indonesia Sukotjo S. Bambang, serta Direktur PT Citra Mandiri Metalindo Abadi Budi Susanto.
Abraham mengatakan KPK sudah membuktikan langkahnya menembus Trunojoyo, panggilan Markas Besar Polri saat menggeledah kantor Korps Lalulintas. Ia menilai tidak ada kendala berarti dalam penggeledahan tersebut.
Abraham mengatakan lembaganya masih terus berkomunikasi dengan Polri dalam penanganan kasus Simulator. Salah satunya mengenai status tiga tersangka lainnya yang juga dijerat oleh Polri sebagai tersangka.
Ia tetap ngotot tidak melepaskan status tersangka ketiga orang tersebut meskipun Polri sudah melimpahkannya ke Kejaksaan. Sebab landasan aturan menetapkan tersangka sudah cukup jelas. "Bukan sekedar tidak mengalah, kami tidak akan mundur selangkahpun," ujar dia.
Ia tak membantah dan tak pula membenarkan kabar KPK telah bertemu Kepala Polri, Jenderal Timur Pradopo, Ahad lalu. Namun ia mengaku belum menemukan jalan tengah tentang penanganan kasus ini. "Kami masih menjalin komunikasi terus karena kami paham kepolisian mempunyai keinginan untuk membantu KPK," ucapnya.
TRI SUHARMAN
Berita Terpopuler
Untuk Tabok PKI, Tentara Pinjam Tangan Rakyat
Pengakuan Anwar Congo, Algojo di Masa PKI 1965
Tragedi Kanigoro, PKI Serang Pesantren
Sikap Presiden SBY Soal Simulator Patut Dicurigai
Kesaksian Para Algojo 1965
Para Jagal dari Tahun yang Kelam