Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wali Kota Palu: Banyak Calo Anggaran di DPR

Editor

Pruwanto

image-gnews
TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Makassar - Wali Kota Palu Rusdi Mastura mengatakan banyak calon di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sehingga ia memilih meminjam dana ke pusat investasi pemerintah atau PT Sara Multi Infrastruktur.

Rusdi menyatakan kesulitan mendapatkan dana pembangunan infrastruktur daerah karena keberadaan para calon tersebut. "Kalau harus lewat DPR terlalu banyak potongan," kata Rusdi Mastura saat menjadi pembicara Kawasan Timur Indonesia Summit di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa, 2 Oktober 2012. "Lebih baik saya membayar bunga ketimbang dana untuk pembangunan dipotong."

Untuk pembangunan kawasan timur Indonesia, kata Rusdi, pemerintah pusat seharusnya tidak mengandalkan Jakarta sebagai gerbang utama. Tapi, juga harus membuka gerbang baru di utara Indonesia.

Rusdi menyebutnya Northern Gate Indonesia. "Dengan gerbang baru di utara Indonesia ini, daerah di kawasan timur Indonesia bisa leluasa berhubungan dengan negara lain seperti Cina," katanya.

Perusahaan Cina yang dikenal dengan industri yang murah, kata Rusdi, ke depan akan meninggalkan negaranya. Sebab harga tanah di Cina sudah mulai mahal. Sementara untuk membangun kawasan industri baru, pengusaha mencari lokasi murah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sulawesi dan daerah lain di kawasan timur Indonesia masih memiliki lahan yang luas. Di Palu, masih ada tanah di bawah harga US$ 5," kata Rusdi.

Selain infrastruktur, kata Rusdi, kepala daerah yang ingin memajukan daerahnya harus berani bertindak untuk membuat terobosan besar. "Saya sebagai wali kota, satu kaki saya ada di penjara," ujar Rusdi seraya tertawa.

MUHAMMAD YUNUS

Berita Terpopuler
Menko Polkam Minta Djoko Susilo Penuhi Panggilan

Presiden SBY Diminta Tuntaskan Tragedi 1965

Hartati Limpahkan Kesalahan ke Anak Buahnya

Besok, 2 Juta Buruh Mogok Kerja

Sultan Tak Ingin Pelantikannya Dibuat Mewah

Besok, Serikat Pekerja Nasional Absen Mogok

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

KPK Cegah Wali Kota Dumai ke Luar Negeri

4 Mei 2019

Sejumlah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan aparat kepolisian berjalan menuju tempat parkir mobil rumah dinas Wali Kota Dumai saat akan dilakukan penggeledahan di kota Dumai, Riau, Jumat 26 April 2019. ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid
KPK Cegah Wali Kota Dumai ke Luar Negeri

KPK mengeluarkan permintaan cegah untuk Wali Kota Dumai agar tidak berpergian ke luar negeri.


Sri Mulyani Minta Pemerintah Daerah Tak Tergoda Makelar Anggaran

10 Desember 2018

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Suahasil Nazara dalam acara AIFED ke-8 di Nusa Dua, Bali, Kamis, 6 Desember 2018. Tempo/Fajar Pebrianto
Sri Mulyani Minta Pemerintah Daerah Tak Tergoda Makelar Anggaran

Menteri Keuangan Sri Mulyani kembali menyinggung soal keberadaan makelar anggaran yang kerap memberi janji kepada pemerintah daerah.


Sri Mulyani: Kepala Daerah Baru Rawan Diincar Calo Anggaran

7 Mei 2018

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat memberikan keterangan pers terkait penangkapan stafnya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi di Gedung Juanda 1, Kementerian Keuangan, Jakarta, 7 Mei 2018. Tempo/Adam Prireza
Sri Mulyani: Kepala Daerah Baru Rawan Diincar Calo Anggaran

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut kepala daerah baru kerap menjadi incaran calo anggaran.


Jepang Bingung, Setya Novanto Tiba-tiba Lobi Beli Pesawat  

17 November 2015

Ilustrasi Setya Novanto. (ILUSTRASI: TEMPO/IMAM YUNNI)
Jepang Bingung, Setya Novanto Tiba-tiba Lobi Beli Pesawat  

Para diplomat Jepang heran Setya membicarakan pembelian pesawat bukan dalam forum resmi.


Badan Kehormatan DPR Selidiki Dugaan Calo Anggaran  

12 Februari 2013

Ketua Badan Kehormatan DPR dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Muhammad Prakosa. TEMPO/Imam Sukamto
Badan Kehormatan DPR Selidiki Dugaan Calo Anggaran  

Seorang anggota DPR ditengarai berjanji mengurus anggaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cianjur.


Fahd El Fouz Hadapi Vonis Kasus Korupsi

4 Desember 2012

Fahd el Fouz atau Fahd A Rafiq TEMPO/Seto Wardhana.
Fahd El Fouz Hadapi Vonis Kasus Korupsi

Putra penyanyi dangdut A. Rafiq siap menghadapi putusan hakim.


Anggaran Militer pun Kena Permintaan Upeti

29 Oktober 2012

Suasana sidang paripurna terkait laporan kinerja 2011-2012 dan ulang tahun ke-67 DPR di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (29/8). ANTARA/Puspa Perwitasari
Anggaran Militer pun Kena Permintaan Upeti

Permintaan setoran dari DPR masuk ke banyak kementerian.


Eks Kepala PPATK Bongkar Calo Anggaran Via Twitter  

29 Oktober 2012

Mantan Ketua PPATK Yunus Husein, saat mengikuti fit and proper test calon dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan dengan Komisi XI, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Rabu, 13 Juni 2012. TEMPO/Imam Sukamto
Eks Kepala PPATK Bongkar Calo Anggaran Via Twitter  

Lewat akun Twitter, akun @yunushusein membongkar praktek korupsi.


Dicecar Hakim, Wajah Sekretaris Wa Ode Pucat  

23 Oktober 2012

Fahd El Fouz Arafiq, terdakwa kasus suap dana proyek Percepatan Infrastruktur Daerah (DPID) saat menanti sidang dengan agenda keterangan saksi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, (23/10). ANTARA/Rosa Panggabean
Dicecar Hakim, Wajah Sekretaris Wa Ode Pucat  

Sefa yang bersaksi dalam kondisi hamil kerap ditegur karena tak mendengar pertanyaan hakim.


Pimpinan Banggar Dalam Pengawasan KPK

19 Oktober 2012

Mantan wakil ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Mirwan Amir. ANTARA/Fanny Octavianus
Pimpinan Banggar Dalam Pengawasan KPK

Saksi sidang menyebutkan keterlibatan Tamsil Linrung, Melchias Marcus Mekeng, Olly Dondokambey, dan Mirwan Amir.