TEMPO.CO, Vancouver - Perusahaan eksplorasi minyak dan gas bumi asal Kanada, CBM Asia Development Corp, mengumumkan telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk mulai melakukan studi di kawasan seluas 1.382 kilometer persegi Blok Riau Area CBM.
Direktur Utama CBM Asia, Alan T. Charuk, mengatakan akan melakukan kemitraan dengan PT Tranaco Utama untuk mengembangkan studi soal geologi. Sedangkan CBM Asia bermitra dengan Universitas Indonesia mengembangkan studi kelayakan ekonomi dari potensi kandungan gas di kawasan tersebut.
“Jika hasil studi menunjukkan layak secara ekonomi, maka CBM Asia dan Tranoco akan memiliki hak untuk mengajukan kontrak produksi bagi hasil untuk blok tersebut,” ujar Charuk dalam siaran persnya yang dirilis situs perusahaan 1 Oktober 2012 waktu Vancouver.
Studi Blok Riau terletak di Sumatera Tengah. Dia mengatakan perseroan telah menandatangani perjanjian dengan Tranaco. Dalam perjanjian, CBM Asia memegang kepemilikan partisipasi 80 persen di Blok CBM Riau. CBM Asia juga akan menjadi operator.
CBM Asia akan membiayai 100 persen dana kebutuhan studi yang diperkirakan mencapai US$ 300 ribu. Studi kemitraan ini ditargetkan selesai dalam waktu empat bulan.
Charuk menjelaskan perseroan juga mengumumkan telah mengajukan tiga studi kemitraan lainnya di wilayah Sumatera dan Kalimantan dengan total luas 7.704 kilometer persegi. Untuk studi kemitraan ini, perseroan akan memberikan pengumuman lebih lanjut setelah mendapatkan persetujuan dari Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi.
“Kami telah membuat analisis terkait studi di kawasan tersebut dan berharap studi kemitraan ini akan memberikan hasil yang kami harapkan,” ungkapnya.
Perseroan menargetkan bisa meraih pertumbuhan dengan cara mendapatkan basis sumber daya gas potensial antara 10–15 triliun kaki kubik (TCF).
ABDUL MALIK
Berita Terpopuler
Bumi Resources Paparkan Dugaan Penyimpangan Dana
Hatta Upaya Jembatan Selat Sunda Tak Bebani APBN
Ini Utang-utang BUMI
Malaysia Akan Bangun Jalur Kereta di Kalimantan
Produksi Tambang Emas Martabe Berhenti Sementara
Berau: Tak Ada Penyidikan Independen dari Bumi Plc