Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hiu dan Mitos Orang Cilacap  

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Seorang nelayan memperlihatkan sirip ikan hiu di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap, Kamis (27/9). TEMPO/Aris Andrianto
Seorang nelayan memperlihatkan sirip ikan hiu di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap, Kamis (27/9). TEMPO/Aris Andrianto
Iklan

TEMPO.CO, Cilacap - Ketua Koperasi Unit Desa Mina Saroyo Cilacap, Untung Jayanto, mengatakan, dulu sekitar 1972 masih banyak ditemukan hiu. Bahkan hiu berenang hingga muara sungai. Hiu juga terdapat di mangrove saat mereka akan beranak pinak. Nelayan biasa secara tidak sengaja menangkap hiu di perairan pantai.

Untung menyebutkan bahwa semua jenis hiu dulu ada di perairan Cilacap. Berkembang mitos bahwa hiu cukup akrab dengan masyarakat Cilacap. Setidaknya, hal itu ditandai dengan adanya berbagai patung dan ornamen hiu di pendopo Kabupaten Cilacap. Bahkan, di semua pintu gerbang menuju pendopo ada ornamen hiu. Keberadaan hiu mulai berkurang sejak akhir 1970-an. Selain semakin banyaknya industri besar masuk Cilacap, jumlah hutan mangrove di Cilacap semakin menurun akibat penebangan.

Untung menyebutkan, awalnya, masyarakat hanya menangkap hiu sebagai sampingan. Nelayan setempat biasanya menangkap ikan tuna dan bawal. “Saat ini, ada beberapa nelayan yang secara khusus memburu hiu sebagai target utama,” kata Untung, Kamis, 27 September 2012.

Mereka, kata dia, menggunakan kapal besar dengan ukuran minimal 30 gross tonnage. Untuk berburu hiu, nelayan sampai ke perairan dekat Pulau Christmas, Australia, perairan Jawa Timur, hingga ke perairan dekat Aceh. Semua itu merupakan kawasan perairan zona ekonomi eksklusif karena hiu di daerah perairan dekat sudah tak ada lagi.

Captures Fisheries Coordinator di World Wildlife Fund (WWF) Indonesia, Abdullah Habibi, mengatakan, WWF sudah melakukan survei perburuan hiu di Indonesia. “Ada 13 lokasi yang kami survei bersama Yayasan Taka,” kata Habibi.

Dia menambahkan, Cilacap menjadi salah satu daerah yang ikut mereka survei karena perburuan hiu cukup marak oleh nelayan Cilacap. Selain itu, nelayan di Lombok dan Bali disebutnya sebagai pemburu utama. Habibi mengatakan, secara umum, hasil tangkapan semua jenis ikan mulai mengalami penurunan, termasuk ikan hiu, yang banyak dicari siripnya untuk dibuat sup. “Stok hiu di lautan hampir habis,” katanya.

Masih menurut Habibi, jika hiu sampai punah, hal itu akan sangat membahayakan ekosistem laut. Hiu merupakan top predator pemakan ikan-ikan kecil yang sedang sakit. Jika ikan hiu habis, ikan kecil akan menghabiskan produsen di laut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut dia, perburuan hiu saat ini dipengaruhi budaya massa yang menganggap sirip hiu sebagai ikon kemakmuran. Orang kaya baru, kata dia, akan naik citranya jika sudah memakan sirip hiu.

Habibi mengatakan, dulu, ikan hiu bukan merupakan target utama tangkapan nelayan. Tapi, saat ini, akibat mahalnya sirip hiu, nelayan menjadikan hiu sebagai ikan tangkapan utama. Menurut dia, dari hiu yang tertangkap saat ini, 70 persen di antaranya merupakan ikan tangkapan sampingan nelayan. “Idealnya, tangkapan sampingan nelayan yang memperoleh hiu hanya 5 persen,” ujarnya.

Adhitya Kusuma Wardana, Community Development di Yayasan Taka Semarang, Jawa Tengah, mengatakan, hiu yang ditangkap nelayan bukan hanya yang sudah dewasa. Hiu kecil juga menjadi sasaran nelayan. “Semua ukuran ada, baik yang masih bayi maupun yang sudah dewasa,” katanya. Beberapa hiu yang ditangkap di antaranya hiu martil. Ada juga hiu botol dan hiu dari laut dalam.

ARIS ANDRIANTO

Berita Lainnya:
Gelombang Tinggi, Nelayan Belawan Tak Melaut

Nelayan Cilacap Panen Ikan Agustus Ini

Pencarian Tiga Nelayan Raja Ampat Terhambat Ombak

Papua Nugini Bebaskan 16 Nelayan Indonesia

Juru Tikam Paus Nyaris Tewas Diseret Pari

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

16 jam lalu

Beberapa nelayan Natuna yang ditangkap di Malaysia. Foto Istimewa
Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.


Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

1 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.


Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

4 hari lalu

Warga berebut sesaji saat mengikuti prosesi Pesta Lomban di laut Jepara, Jepara, Jawa Tengah, Rabu 17 April 2024.  Pesta Lomban yang diadakan nelayan sepekan setelah Idul Fitri dengan melarung sesaji berupa kepala kerbau serta hasil bumi ke tengah laut itu sebagai bentuk syukur dan harapan para nelayan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki dan keselamatan saat melaut. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.


Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

5 hari lalu

Ilustrasi Sabu. TEMPO/Amston Probel
Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.


Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

11 hari lalu

Direktur Walhi Jawa Tengah Fahmi Bastian. Foto dok.: Walhi
Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.


Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

15 hari lalu

Ilustrasi nelayan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.


Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

24 hari lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam acara Pertemuan Nasional Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial di Kantor KKP, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang
Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.


Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

33 hari lalu

Dua orang anak bermain di lokasi  kapal mengangkut imigran etnis Rohingya yang mendarat di pantai desa  Ie Meule, kecamatan Suka Jaya, Pulau Sabang, Aceh, Sabtu 2 Desember 2023.  Sebanyak 139 imigran etnis Rohingya terdiri dari laki laki,  perempuan dewasa dan anak anak menumpang kapal kayu kembali mendarat di Pulau Sabang, sehingga total jumlah imigran di Aceh tercatat  sebanyak 1.223 orang. ANTARA FOTO/Ampelsa
Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka


Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

35 hari lalu

Delapan awak kapal WNI di  kapal kargo di Taiwan, 28 Oktober 2022. (ANTARA FOTO/FAHMI FAHMAL SUKARDI)
Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.


Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

36 hari lalu

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, membuat program Dedikasi Kukar Idaman untuk para nelayan dan pembudidaya ikan di Kecamatan Anggana.