TEMPO.CO, Palembang - Pipa minyak yang terletak di jalur distribusi Tempino-Plaju di kawasan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, meledak dan terbakar. Akibat ledakan tersebut, tiga orang dikabarkan meninggal.
Kejadian ini dibenarkan Robert MV, Assisten Manager External Relation PT Pertamina Unit Pemasaran Sumatera Bagian Selatan. "Informasi awal ada tiga korban tewas terbakar. Korban dibawa ke rumah sakit di Jambi," kata Robert, Rabu, 3 Oktober 2012.
Menurut Robert, pipa minyak mentah itu dioperasikan PT Elnusa. Namun demikan, pihaknya tetap akan menyelidiki peristiwa tersebut. "Ini pipa minyak dalam pengawasan dan operasional PT Elnusa," kata Robert.
Namun, Division Head of Corporate Secretary PT Elnusa Tbk, Fajriyah Usman, menegaskan bahwa Elnusa bukan pemilik pipa yang dimaksud. Namun, Elnusa adalah sebagai pelaksana operasional penyaluran minyak mentah milik para shipper, salah satunya PT Pertamina EP. Sedangkan pemilik aset atas jalur pipa tersebut adalah PT Pertamina Gas.
Informasi lain yang berhasil dihimpun menyebutkan kebakaran dan meledaknya pipa minyak mentah tersebut melukai 40 orang lainnya.
Sebelumnya sempat dikabarkan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) mengimbau pemilik jalur pipa Tempino untuk meningkatkan keamanan agar kasus pencurian minyak mentah dapat dicegah. PT Pertamina EP mengakui telah mengalami kerugian sebesar 39 ribu barel minyak mentah pada Mei 2012. Sedangkan pada Juni 2012, kerugian meningkat menjadi lebih dari 59 ribu barel dalam satu bulan. Kerugian tersebut disebabkan oleh penjarahan minyak mentah di jalur pipa Tempino-Plaju di Jambi dan Sumatera Selatan yang semakin memprihatinkan.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Sumatera Selatan, Ajun Komisaris Besar R Djarod Padakova, membenarkan peristiwa kebakaran itu. Namun, ia belum dapat memastikan jumlah korban yang meninggal.
"Sekarang Kapolres Musi Banyuasin sedang meluncur ke TKP. Informasi awalnya sudah ada sekitar 10 orang terluka bakar dan dikhawatirkan masih ada lainnya yang masih dalam korbaran api," ujar dia di Palembang, Rabu, 3 Oktober 2012.
Djarod juga belum dapat memastikan tempat kejadian perkaranya. Namun, dia menjanjikan akan memberikan setiap perkembangan terbaru dalam peristiwa tersebut. "Nanti kami akan berikan informasi lainnya karena semuanya masih data awal yang dilaporkan oleh teman-teman di lapangan."
PARLIZA HENDRAWAN | GRACE S. GANDHI
Berita lain:
Besok, 2 Juta Buruh Mogok Kerja
Besok, Serikat Pekerja Nasional Absen Mogok
Wali Kota Palu: Banyak Calo Anggaran di DPR
4 Perwira Polda Sulsel Ikut Seleksi Penyidik KPK
TNI : Pilot Cessna Tidak Terlibat Spionase