TEMPO.CO, Jakarta - Aksi buruh di Bandung, yang dipusatkan di Gedung Sate, hari ini menyerukan penolakan terhadap sistem kerja alih daya atau outsourcing. "Isu kami dengan kawan-kawan buruh di daerah lainnya seragam," kata Ketua KSPSI Jawa Barat, Roy Jinto, di sela aksi demo, Rabu, 3 Oktober 2012.
Buruh meminta revisi Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi tentang komponen survei kebutuhan hidup layak (KHL) dari 60 komponen menjadi 122 komponen, menolak pembayaran iuran BPJS, serta menaikkan batas penghasilan tidak kena pajak dari Rp1,32 juta menjadi Rp 5 juta.
Khusus penolakan pembayaran iuran BPJS, kata Roy, diusulkan karena jaminan kesehatan buruh berdasarkan Undang-Undang 13/2003 merupakan kewajiban pengusaha. "Dengan rancangan peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) ditanggung sendiri," kata dia.
Untuk revisi aturan soal penentuan komponen survei KHL, buruh meminta penambahannya menjadi 122 komponen dari tuntutan semula 86 komponen. Tuntutan perubahan komponen itu untuk penetapan upah minimum pada 2014. "Untuk yang sekarang, kami pakai yang 60 komponen," kata dia. "Perjuangannya sengaja dari sekarang."
Menurut Roy, masih banyak komponen yang masuk dalam kategori kebutuhan primer dan sekunder buruh belum masuk dalam hitungan survei KHL, di antaranya komponen alat komunikasi dan pulsa telepon. "Dengan pemberlakuan 122 komponen itu, upah lajang naik menjadi antara Rp 3 juta hingga Rp 4 juta sebulan," kata dia.
Dia menambahkan, mayoritas pabrik dan industri di Bandung Raya berhenti beroperasi karena buruhnya ikut aksi itu. "Hanya sebagian di Sumedang yang masih beroperasi, karena jumlahnya juga sedikit," kata dia.
Berdasarkan pantauan Tempo, ribuan buruh sudah berkumpul sejak pukul 10.00 WIB. "Sebagian masih dalam perjalanan. Ini berasal dari buruh di Bandung Raya," kata Roy.
Kapolrestabes Bandung, Komisaris Besar Abdul Rakhman Baso, mengatakan semua personel kepolisian dilibatkan dalam pengamanan aksi buruh di Jalan Diponegoro, di depan Kompleks Gedung Sate.
"Sekitar 2.000 buruh sudah berkumpul di depan Gedung Sate dan Lapangan Gasibu, yang sengaja ditutup untuk aksi itu," katanya. "Masih ada yang merapat sedang dikawal petugas sekitar 1.000 buruh lagi."
Sambil menunggu rekannya yang masih dalam perjalanan menuju titik kumpul di Gedung Sate, buruh asyik berjoget mendengarkan musik dangdut, sambil diselingi orasi. Buruh berencana bertemu perwakilan pemerintah Jawa Barat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Barat untuk menyampaikan tuntutannya.
AHMAD FIKRI
Terpopuler:
Jaga Demo Buruh, Polda Terjunkan 15 Ribu Personel
Buruh Ancam Mogok Hingga Senin Depan
Tiga Tuntutan Buruh Pada Demo Hari Ini
Titik Terbesar Demo Buruh: Kawasan Industri Bekasi
Penumpang Hadang Kereta Api di Stasiun Rawa Buaya