TEMPO.CO, Brussels - Ratusan masalah ditemukan dalam pembangkit listrik tenaga nuklir di Eropa. Setidaknya, akan menelan biaya 25 miliar euro untuk memperbaikinya, kata sebuah laporan perencanaan yang bocor ke publik.
Laporan itu dikeluarkan tak lama setelah Jepang bermasalah dengan reaktor nuklir untuk energi di Fukushima pascagempa bumi dan tsunami tahun lalu. Laporan itu merupakan hasil penelitian yang bertujuan untuk melihat bagaimana PLTN Eropa akan mengatasi listrik selama keadaan darurat yang ekstrem.
Baca Juga:
Laporan akhir akan diterbitkan pada hari Kamis. Draf mengatakan hampir semua dari 143 PLTN Uni Eropa perlu dibenahi. Badan pengawas untuk keselamatan nuklir Eropa telah mendesak Komisi Energi Nuklir untuk tidak menggunakan bahasa yang dapat merusak kepercayaan masyarakat.
Laporan menunjukkan bahwa, di Uni Eropa, ada 47 pembangkit listrik tenaga nuklir dengan 111 reaktor berada di zona yang membahayakan warga. Sebanyak lebih dari 100.000 penduduk tinggal dalam lingkaran 30 km dari lokasi.
"Atas dasar hasil penelitian, hampir semua PLTN perlu menjalani perbaikan keselamatan," kata draf yang bocor itu. "Ratusan langkah-langkah upgrade teknis telah diidentifikasi."
"Setelah kecelakaan di Three Mile Island dan Chernobyl, langkah-langkah mendesak untuk melindungi PLTN disepakati. Stress test ini menunjukkan bahwa bahkan sampai hari ini, atau satu dekade kemudian, pelaksanaannya masih tertunda di beberapa negara anggota."
BBC | TRIP B