Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bagaimana Cara Diet Penderita Diabetes?

image-gnews
TEMPO/Rendra
TEMPO/Rendra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penderita diabetes kerap mengeluh susah berdiet. Selain bingung menu makanan diet sehat, para penderita diabetes juga kerap bingung mengenai berapa kali frekuensi makan mereka.

Samuel Oetoro, dokter spesialis gizi klinik dari Rumah Sakit MRCCC Siloam Semanggi, Jakarta, mengatakan, meski berdiet, para penderita diabetes dibolehkan makan lebih dari satu kali. Bahkan frekuensinya bisa 5-6 kali sehari. Meski begitu, jumlah kalori yang dikonsumsi tetap kudu ditakar.

Penderita diabetes sebenarnya dibenarkan sering makan, karena berguna mencegah terjadinya hipoglikemia atau gula darah yang turun tiba-tiba. Kondisi ini sering terjadi pada penderita diabetes baru "Karena itu harus enam kali makan. Maksudnya, tiga kali makan utama dan di antara waktu makan utama diselipkan makanan selingan," ujar Samuel.

Nah, menu apa saja yang perlu diperhatikan? Pasien diabetes dengan obesitas wajib memperhatikan menu seimbang, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Namun tak semua karbohidrat dapat dikonsumsi. "Harus dipilih, jangan karbohidrat yang simpleks, tapi yang kompleks," katanya.

Karbohidrat simpleks adalah karbohidrat yang cepat diserap tubuh, khususnya oleh usus. Misalnya gula, gula merah, dan tepung-tepungan. Karbohidrat seperti ini harus dihindari, bahkan tak lagi dikonsumsi oleh penderita diabetes yang sedang menjalani diet. Bila tetap dikonsumsi, gula darah akan naik. “Bahayanya, kalau sudah naik, pembentukan insulin di dalam tubuh gagal," kata Samuel. Padahal, seseorang harus memiliki cukup kadar insulin untuk memasukkan gula dari darah ke dalam sel.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karbohidrat yang dianjurkan dikonsumsi penderita diabetes adalah yang mengandung serat yang tinggi. Jenis makanannya, antara lain, beras merah, roti gandum, sayuran hijau, dan jenis buah-buahan yang bisa dikonsumsi bersama kulitnya.

Samuel juga mengingatkan, pasien diabetes dilarang keras mengkonsumsi lemak jenuh yang terdapat pada gorengan, jeroan, margarin, daging sapi, dan mentega. "Itu semua lemak jahat, sudah seharusnya dihindari," katanya.

Sedangkan lemak tak jenuh yang mengandung omega 3 seperti pada ikan bisa dianjurkan untuk dikonsumsi. Juga, asam lemak yang mengandung omega 6 yang terdapat pada kedelai, serta asam lemak omega 9 yang terdapat pada kacang-kacangan, olive oil, dan avokad. "Tapi ingat, pengolahan semua makanan itu tidak boleh digoreng. Sebab, minyaknya yang bahaya mengandung transfaty acid," ujar Samuel.

CHETA NILAWATY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

3 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

4 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

11 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

11 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

13 hari lalu

Ilustrasi balita mudik. shutterstock.com
Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

Pakar kesehatan mengingatkan orang tua untuk memperhatikan daya tahan tubuh balita saat mudik mengingat kondisi cuaca yang sedang tak baik.


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

13 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Operasi Hernia Benjamin Netanyahu Berjalan Sukses

18 hari lalu

Benjamin Netanyahu. [Middle East Monitor]
Operasi Hernia Benjamin Netanyahu Berjalan Sukses

Tim dokter dan kantor Perdana Menteri Israel mengumumkan operasi hernia yang dijalani Benjamin Netanyahu berjalan sukses.


Tips Makan Enak tanpa Khawatir Masalah Pencernaan Saat Lebaran

19 hari lalu

Hidangan lebaran. ANTARANEWS
Tips Makan Enak tanpa Khawatir Masalah Pencernaan Saat Lebaran

Dokter spesialis penyakit dalam memberikan tips agar tetap bisa makan enak saat lebaran tanpa menimbulkan masalah pencernaan.


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

25 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

27 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.