TEMPO.CO, Jakarta - Penderita diabetes kerap mengeluh susah berdiet. Selain bingung menu makanan diet sehat, para penderita diabetes juga kerap bingung mengenai berapa kali frekuensi makan mereka.
Samuel Oetoro, dokter spesialis gizi klinik dari Rumah Sakit MRCCC Siloam Semanggi, Jakarta, mengatakan, meski berdiet, para penderita diabetes dibolehkan makan lebih dari satu kali. Bahkan frekuensinya bisa 5-6 kali sehari. Meski begitu, jumlah kalori yang dikonsumsi tetap kudu ditakar.
Penderita diabetes sebenarnya dibenarkan sering makan, karena berguna mencegah terjadinya hipoglikemia atau gula darah yang turun tiba-tiba. Kondisi ini sering terjadi pada penderita diabetes baru "Karena itu harus enam kali makan. Maksudnya, tiga kali makan utama dan di antara waktu makan utama diselipkan makanan selingan," ujar Samuel.
Nah, menu apa saja yang perlu diperhatikan? Pasien diabetes dengan obesitas wajib memperhatikan menu seimbang, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Namun tak semua karbohidrat dapat dikonsumsi. "Harus dipilih, jangan karbohidrat yang simpleks, tapi yang kompleks," katanya.
Karbohidrat simpleks adalah karbohidrat yang cepat diserap tubuh, khususnya oleh usus. Misalnya gula, gula merah, dan tepung-tepungan. Karbohidrat seperti ini harus dihindari, bahkan tak lagi dikonsumsi oleh penderita diabetes yang sedang menjalani diet. Bila tetap dikonsumsi, gula darah akan naik. “Bahayanya, kalau sudah naik, pembentukan insulin di dalam tubuh gagal," kata Samuel. Padahal, seseorang harus memiliki cukup kadar insulin untuk memasukkan gula dari darah ke dalam sel.
Baca Juga:
Karbohidrat yang dianjurkan dikonsumsi penderita diabetes adalah yang mengandung serat yang tinggi. Jenis makanannya, antara lain, beras merah, roti gandum, sayuran hijau, dan jenis buah-buahan yang bisa dikonsumsi bersama kulitnya.
Samuel juga mengingatkan, pasien diabetes dilarang keras mengkonsumsi lemak jenuh yang terdapat pada gorengan, jeroan, margarin, daging sapi, dan mentega. "Itu semua lemak jahat, sudah seharusnya dihindari," katanya.
Sedangkan lemak tak jenuh yang mengandung omega 3 seperti pada ikan bisa dianjurkan untuk dikonsumsi. Juga, asam lemak yang mengandung omega 6 yang terdapat pada kedelai, serta asam lemak omega 9 yang terdapat pada kacang-kacangan, olive oil, dan avokad. "Tapi ingat, pengolahan semua makanan itu tidak boleh digoreng. Sebab, minyaknya yang bahaya mengandung transfaty acid," ujar Samuel.
CHETA NILAWATY