Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Diare Menertibkan Sembelit

image-gnews
Seorang warga membawa pasien diare yang akan dirawat di Puskesmas Silo 2, Jember, Jawa Timur. ANTARA/Seno S
Seorang warga membawa pasien diare yang akan dirawat di Puskesmas Silo 2, Jember, Jawa Timur. ANTARA/Seno S
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Buru-buru memberi obat antidiare agar anak tidak lagi prat-pret-prot sering kali dilakukan orang tua ketika anaknya buang air besar tanpa ampas, alias cairan saja. Begitulah sikap kebanyakan orang tua manakala anaknya mengalami diare. Terkadang obat muntah juga diminumkan. Prinsipnya, orang tua ingin diare alias mencret yang dialami anaknya segera cepat mampat.

Sikap itu pula yang sering ditemukan dokter Dilla saat menjalani pekerjaannya di sebuah rumah sakit swasta ibu dan anak. Agar tak salah menyikapi, alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini menanyakan penanganannya kepada seniornya, Pramita Gayatri Dwipoerwantoro, dokter spesialis anak FKUI Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Curahan hati Dila diungkapkan dalam seminar bertajuk Updates on Pediatric Infections 2012 di auditorium FKUI, Sabtu lalu. "Apa bahayanya ya, Dok?" ujar Dila.

Menurut Pramita, kasus yang dihadapi Dilla banyak juga ditemukan oleh dokter di tempat lain. Bahkan ia sendiri kerap menjumpainya. Dalam urusan ini, jawabannya tegas, "Pemberian obat pemampat tinja tidak bermanfaat. Karena itu saya tidak pernah memberikannya kepada pasien saya."

Gara-gara pemberian obat seperti itu, Pramita melanjutkan, banyak anak yang datang ke RSCM--juga tempat prakteknya yang lain--justru mengalami konstipasi alias sembelit. Ia jadi susah buang air besar sehingga terlihat sangat gelisah. Dalam kasus seperti ini, setelah pemberian obat pemampat dihentikan, masalah buang air besar si anak terpecahkan.

Diare ditandai dengan keluarnya tinja yang lembek atau cair, dan terjadi paling tidak tiga kali dalam 24 jam. Menurut Riset Kesehatan Dasar 2007, penyakit yang gejalanya mulas, mual, dan muntah ini merupakan penyebab utama kematian bayi dan anak di bawah lima tahun, yakni 31,4 persen dan 25,2 persen. Berdasar Survei Morbiditas Diare 2000-2010, proporsi terbesar penderita diare pada balita adalah kelompok umur 6-11 bulan, yakni 21,65 persen, disusul kelompok umur 12-17 bulan sebesar 14,43 persen.

Dalam menangani kasus diare pada anak, Pramita memilih memberikan cairan untuk rehidrasi, bisa oralit atau cairan yang dimasukkan lewat infus, plus asupan makanan seperti biasa. Dengan terapi seperti itu, berdasar pengalamannya selama ini, kasus dehidrasi berat akibat diare akut murni pun bisa teratasi. Dalam waktu 8 jam kemudian, si anak sudah bisa pulang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Yang boleh dilakukan orang tua adalah memberikan rehidrasi dengan oralit, dan meneruskan makanannya kepada anak. Itu saja," kata Pramita menegaskan, saat ditemui Tempo di sela-sela acara. Tidak ada pantangan makanan buat si anak, makanlah seperti biasa, yakni memenuhi gizi sehat dan seimbang. Air susu ibu, juga susu formula, tak boleh dihentikan.

Diare merupakan mekanisme alamiah tubuh untuk mengeluarkan zat kontaminan yang berada di usus. Pemberian obat antidiare tidak diperlukan karena tak bermanfaat. Sebab, sebagian besar penyebab penyakit ini adalah rotavirus. Kalau anak menjadi demam, menurut Pramita, itu lantaran ia mengalami dehidrasi. Alhasil, yang penting anak harus cukup minum, termasuk dengan pemberian oralit. "Kalau 2-3 hari ditangani di rumah tak ada perbaikan, baru ke dokter," kata dokter dari Divisi Gastrohepatologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI ini.

Ia menegaskan, penyebab utama diare di negara berkembang, termasuk Indonesia, adalah infeksi rotavirus. Berbagai data penelitian menyebutkan diare akibat infeksi virus ini paling tinggi terjadi pada usia bayi 3-6 bulan. Bila diare pertama kali dialami bayi pada usia ini, biasanya derajatnya sedang hingga berat, bahkan bisa menyebabkan kematian. Pada infeksi berikutnya, derajat diarenya lebih ringan.

Lantaran sumber masalahnya adalah rotavirus, langkah terbaik untuk mencegahnya adalah vaksinasi. Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia sudah merekomendasi pemberian vaksin rotavirus. Obat diberikan dua kali--ada juga yang tiga kali--sebelum bayi berusia enam bulan. Vaksinasi lewat mulut (oral) ini bisa diberikan saat bayi berusia 6 minggu dan diulang 4 pekan kemudian. Penelitian menunjukkan vaksinasi ini memberikan perlindungan dan pencegahan dari infeksi rotavirus di atas 80 persen.

DWI WIYANA

Terpopuler:
Cara Benar Memencet Jerawat

Ditunggu, Seragam Batik Motif Uang

Tren Penyakit Saat Perubahan Cuaca

Pria Rentan Kena Stroke dari Orang Tua Bercerai

Lawan Stres dengan Meditasi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

17 jam lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

22 jam lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

4 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

8 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

9 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

16 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

16 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

18 hari lalu

Ilustrasi balita mudik. shutterstock.com
Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

Pakar kesehatan mengingatkan orang tua untuk memperhatikan daya tahan tubuh balita saat mudik mengingat kondisi cuaca yang sedang tak baik.


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

18 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).