TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrat, Angelina Sondakh, membantah pernah menerima sejumlah uang karena mengatur anggaran proyek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Pemuda dan Olahraga di Dewan Perwakilan Rakyat.
"Saya tidak pernah menerima pemberian apa pun. Saya juga tidak memiliki orang suruhan seperti Jefri dan Alex," kata Angelina dalam sidang yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Sudjatmiko di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis, 4 Oktober 2012.
Putri Indonesia 2001 itu juga menyanggah menggiring anggaran proyek Kementerian Pendidikan dan Kementerian Olahraga. Menurut dia, anggaran proyek diputuskan dalam rapat kerja dan rapat dengar pendapat pemerintah bersama Komisi Olahraga dan Pendidikan DPR.
Angie juga membantah kesaksian mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai Yulianis ihwal penyerahan uang Rp 3 miliar ke politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan I Wayan Koster di Senayan. Saat diperiksa hari ini, Yulianis menyebut perusahaan Grup Permai milik Muhammad Nazaruddin enam belas kali menyetor duit ke Angie dan Koster.
Uang diberikan agar Angelina dan Koster "menggiring" anggaran proyek ke Grup Permai. Enam belas transaksi itu berlangsung sejak 12 Maret 2010 hingga 22 November 2010, dengan nilai total sekitar Rp 12,58 miliar dan US$ 2,35 juta.
Namun, menurut Yulianis, uang itu tak pernah diambil langsung oleh Angie, melainkan lewat staf anggota Komisi Olahraga DPR tersebut. Adapun Wayan tercatat sempat menerima sendiri uang US$ 400 ribu yang diantar Dewi, staf Yulianis, pada 17 Oktober 2010. "Dewi mengantar dan memberikannya langsung ke Wayan Koster di ruangannya di DPR," ujar Yulianis.
Yulianis pun menyebutkan sopirnya, Luthfi Ardiansyah, pernah berpapasan dengan Angie di dekat ruangan Koster, usai mengantar uang. "Saya saat itu ada di ruangan saya," Angie membantah kesaksian Yulianis.
Yulianis menambahkan, bekas bosnya di Grup Permai, Muhammad Nazaruddin, pernah menyebut peran Angie dan Koster. Nazar pada saat itu menjelaskan Angie dan Koster itu anggota Dewan yang akan membantu perusahaan mendapat proyek yang anggarannya dibahas di Senayan. "Kalau bahasanya Pak Nazar, semua proyek universitas itu lewat Bu Angie dan Pak Wayan," kata Yulianis.
ISMA SAVITRI
Berita TErpopuler
3 Jurus Melumpuhkan KPK
Abraham Samad Telpon Kapolri Soal Penyidik
Revisi UU KPK, Partai-partai Balik Badan
KPK Ingin Djoko Blak-blakan Soal Kasus Simulator
Polri Sebar Mantan Penyidik KPK ke Berbagai Polda
Tiga Mimpi Dahlan yang Akhirnya Tercapai