TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia menjadi tuan rumah acara Forum Ekspor Dunia (World Export Development Forum) pada 15-17 Oktober 2012. Menurut Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasonal Kementerian Perdagangan, Gusmardi Bustami, forum ini akan dimanfaatkan sebagai media untuk mendorong ekspor ke negara-negara non-tradisional.
“Pasar dari negara-negara tersebut baru muncul dan terus berkembang. Kami mencari cara untuk meningkatkan perdagangan dengan mereka,” kata dia melalui keterangan tertulis kepada Tempo, Kamis, 4 Oktober 2012.
Acara berjudul "Linking Growth Markets: New Dinamics in Global Trade" tersebut akan dihadiri 400 pembuat kebijakan, pengusaha, perwakilan organisasi perdagangan, serta badan-badan internasional dari 50 negara di Asia-Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika. Gusmardi mengatakan, fokus pembahasan forum ini adalah menemukan formula kebijakan dan fasilitas untuk mendorong ekspor ke negara non-tradisional.
"Apa saja tuntutan mereka sebagai konsumen dan bagaimana memenuhinya," katanya.
Negara-negara non-tradisional adalah negara tujuan ekspor baru yang sebelumnya tidak menjadi pasar utama. Ekspor Indonesia ke negara-negara non-tradisional di Amerika Latin, Asia Tenggara, dan Afrika melonjak di atas 200 persen tahun ini. Beberapa komoditas yang paling diminati adalah minyak sawit mentah, kopi, kakao, serta ban.
Selain membahas pasar ekspor, dalam forum itu, Indonesia juga akan membagi jurus untuk bertahan menghadapi krisis global. Tahun ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan stabil 6,5 persen, jauh di atas pertumbuhan ekonomi global yang mencapai 2,5 persen.
PINGIT ARIA
Berita lain:
Hutama Karya Sangat Mungkin Garap Tol di Sumatera
Akbar Tanjung: Aturan WTO Untungkan Negara Maju
Pemerintah Akan Bangun Supermarket Ikan Besar
Jepang Jajaki Perikanan Indonesia Timur
Tergelincir Minyak Sawit, Indeks Turun 5 Poin