TEMPO.CO, Cianjur - Masih ingat jembatan gantung Leuwidahu di Desa Cibarebeg yang runtuh pekan lalu? Sejak jembatan gantung itu runtuh, warga menyeberangi sungai dengan turun langsung menyusuri sungai itu.
Mengantisipasi musim hujan yang segera datang, ratusan warga Kampung Karangnunggal, Desa Cibaregbeg, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, ramai-ramai membangun Jembatan Gantung Leuwidahu kemarin.
Warga, khususnya siswa sekolah, harus turun melintasi arus sungai untuk menyeberang. Sebab, jembatan lain jaraknya cukup jauh. Sebenarnya, untuk kondisi sekarang, jika warga hendak menyeberangi sungai, mereka bisa turun langsung ke Sungai Cikondang karena air sungai masih surut. "Tapi, kalau musim hujan, arus biasanya sangat deras," kata Setiawan, 47 tahun, warga Desa Cibaregbeg, Kecamatan Cibeber, di Cianjur, Kamis, 4 Oktober 2012.
Kepala Desa Cibaregbeg, Barnas Afandi, memastikan target pembangunan jembatan gantung ini selesai pada pertengahan Oktober 2012. Saat ini, kata dia, pihaknya masih menunggu keringnya fondasi jembatan. "Tahap pengecoran sudah dilakukan," katanya.
Menurut dia, biaya pembangunan jembatan didanai dari hasil kumpulan warga dan pemerintah setempat. "Saya terharu, warga di sini secara sukarela membantu proyek jembatan, baik dalam bentuk dana maupun tenaga," ujarnya.
Untuk mencegah timbulnya korban yang terjatuh dari jembatan gantung, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Cianjur akan segera mengubah jembatan gantung tersebut menjadi jembatan permanen.
"Jembatan permanen sangat dibutuhkan untuk mempermudah akses penghubung antardesa dan kecamatan serta untuk meningkatkan perekonomian warga sekitar," kata Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cianjur Rudi Sjadiar Hidajath.
DEDEN ABDUL AZIZ
Berita lain:
3 Jurus Melumpuhkan KPK
Abraham Samad Telpon Kapolri Soal Penyidik
Revisi UU KPK, Partai-partai Balik Badan
KPK Ingin Djoko Blak-blakan Soal Kasus Simulator
Polri Sebar Mantan Penyidik KPK ke Berbagai Polda