TEMPO.CO, Kupang - Anggota DPR asal Partai Demokrat, Benny Kabur Harman, ditetapkan sebagai calon tunggal gubernur dari Partai Demokrat pada pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur periode 2013-2018.
Benny akan berpasangan dengan anggota DPRD NTT asal Partai Demokrat, Wellem Nope. Pengumuman majunya Benny dalam pemilihan Gubernur NTT diumumkan oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat NTT di Kupang, Kamis, 4 Oktober 2012.
Selain Demokrat, pasangan ini juga didukung Partai Republikan, Pelopor, Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI), Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK), dan Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB), dengan jumlah 14 kursi DPRD NTT atau melebihi kuota 15 persen sebagai pasangan calon gubernur.
Ketua tim pemenangan pasangan Benny-Wellem, Frans Kape, mengatakan, proses penentuan calon wakil gubernur untuk mendampingi Benny dilakukan selama enam bulan. Demokrat kemudian menjatuhkan pilihan pada Wellem Nope, mantan birokrat senior di NTT, sebagai calon wakil gubernur untuk mendampingi Benny.
Welem sebelumnya pernah menjabat bupati di Kabupaten Timor Tengah Selatan, menjadi Kepala BP7 di Kabupaten Ngada, serta Kepala Badan Pembangunan Masyarakat Desa NTT. "Penetapan pasangan ini akan dilaporkan ke DPP Partai Demokrat dan partai pendukung lainnya," katanya.
Sejumlah calon Gubernur NTT juga mulai bermunculan menjelang pelaksanaan pemilihan yang tahapannya dimulai pada 15 Oktober 2012 di KPU NTT. Seperti calon inkumben Frans Lebu Raya dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang akan berpasangan dengan Wakil Bupati Timor Tengah Selatan Benny Litelnoni.
Adapun yang juga mencalonkan diri adalah Wakil Gubernur Esthon Foenay dari Partai Gerindra serta Ketua DPRD NTT Ibrahim Agustinus Medah, calon gubernur asal Partai Golkar. Sedangkan Bupati Manggarai Christian Rotok menggandeng anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal NTT, Abraham Lyanto, menjadi pasangan calon gubernur lewat jalur independen.
YOHANES SEO
Berita Terpopuler
3 Jurus Melumpuhkan KPK
Abraham Samad Telpon Kapolri Soal Penyidik
Revisi UU KPK, Partai-partai Balik Badan
KPK Ingin Djoko Blak-blakan Soal Kasus Simulator
Polri Sebar Mantan Penyidik KPK ke Berbagai Polda
Tiga Mimpi Dahlan yang Akhirnya Tercapai