TEMPO.CO, Kupang - Korban bentrokan antarwarga Desa Lewonara dan Desa Lewobunga di Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, terus bertambah.
Namun kali ini bukan kerena penyerangan warga, melainkan karena ditembak polisi. Korbannya adalah tiga warga Lewonara saat polisi melakukan pengamaan ketika bentrokan kembali pecah tadi malam.
"Ada tiga korban yang ditembak aparat karena melawan saat dihadang aparat," kata Kepala Bagian Humas Kepolisian Daerah NTT Ajun Komisaris Ida Pello kepada Tempo di Kupang, Jumat, 5 Oktober 2012.
Bentrokan antarwarga dua desa yang sudah berlangsung sejak awal Oktober lalu terus berlanjut. Tadi malam, warga Desa Lewonara berupaya menyerang warga Desa Lewobunga menggunakan senjata rakitan dan bom molotov.
Kepolisian yang mengamankan lokasi menghadang mereka. Namun warga Desa Lewonara terus nekat menyerang warga Desa Lewobunga. Akibatnya, polisi mengeluarkan tembakan yang mengenai tiga warga Desa Lewonara.
Ketiga warga tersebut adalah Bapa Wahid yang terkena tembakan di bagian perut, Stanis tertembak di bagian paha, dan Martinus mengalami luka tembak di bagian kaki. Ketiga korban telah dibawa ke rumah sakit daerah Larantuka untuk dirawat.
Selain tiga orang tertembak, bentrokan antarwarga dua desa tersebut juga mengakibatkan dua gudang milik warga negara India, sebagai pengepul hasil bumi, dan satu unit rumah warga dibakar.
Untuk meredam situasi di Adonara yang terus memanas, Kepala Kepolisian Daerah NTT Brigadir Jenderal Ricky Sitohang hari ini turun ke lokasi bentrokan. "Hari ini, Kapolda turun ke lokasi bentrokan di Adonara," ujar Ida Pello.
YOHANES SEO
Berita lain:
Kuburan Ratu Suku Maya Ditemukan
Hartati Murdaya Dibela Anak Buahnya
Suka Tunjuk-tunjuk, Jokowi Minta Maaf ke PNS Solo
Golkar Motor Pelemahan KPK?
Apel Terakhir di Balai Kota Solo, Jokowi Emoh Pamitan