TEMPO.CO, Kupang - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur mengirimkan tambahan personel ke lokasi bentrokan di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur. Tambahan personel itu untuk menjaga Markas Kepolisian Sektor Adonara Timur yang diancam akan diserang setelah tiga warga Desa Lewonara tertembak.
Kepala Humas Kepolisian Daerah NTT, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Ida Pello, mengatakan, warga juga akan menyerang kantor Camat Waiwerang. "Situasi saat ini, personel Polri sudah stand-by di Polsek dan kantor camat," katanya kepada Tempo di Kupang, Jumat, 5 Oktober 2012.
Menurut Ida Pello, personel yang dikirim sebanyak dua kompi Brimob. Pasukan dipimpin Komandan Satuan Brimob Polda NTT, Komisaris Besar Polisi Norman. Saat ini, mereka sedang dalam pelayaran dengan kapal laut menuju Adonara.
Penambahan personel ini untuk memperkuat 53 personel Brimob yang sudah dikirim sebelumnya. Penambahan pasukan juga dilakukan TNI sebanyak satu satuan setingkat peleton (SSP) dari Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka.
Sedangkan personel TNI yang mengamankan lokasi bentrokan saat ini berjumlah 53 orang dari Kodim Flores Timur. Adapun anggota polisi yang diterjunkan berasal dari Polres Flores Timur dan Polres Sikka berjumlah 81 orang.
Bentrokan antarwarga Desa Lewonara dan Desa Lewobunga terkait masalah tanah ulayat telah memasuki hari keempat. Bentrokan ini telah mengakibatkan enam orang luka akibat terkena panah dan tembakan.
Seluruh korban dirawat intensif di rumah sakit Larantuka, kecuali Serda Yohanes yang sudah dipulangkan ke rumahnya.
YOHANES SEO
Berita lain:
Pundi-pundi Sang Jenderal Djoko Susilo
Jumat Keramat, Abraham Tunggu Surat Penahanan Djoko
Dikatakan Terima Duit, Angie Berusaha Berkelit
Kapolri Perintahkan Djoko Susilo Datang ke KPK
Kuburan Ratu Suku Maya Ditemukan