TEMPO.CO, Surabaya - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan bakal menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II di Surabaya, Jawa Timur, pada 12-14 Oktober pekan depan. Hal itu disampaikan Ketua Panitia Daerah Rakernas II, Bambang Dwi Hartono, dalam jumpa pers dengan wartawan di aula DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Minggu siang, 7 Oktober 2012.
Menurut Bambang DH, Surabaya sengaja dipilih sebagai tempat penyelenggaraan Rakernas II karena berbagai alasan. Dalam kesejarahan PDI Perjuangan, Surabaya pernah menjadi tempat pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) PDI. KLB itu yang kemudian "menobatkan" Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum PDI.
"Dari Surabaya inilah kekuatan reformasi kemudian menyatu dengan kekuatan rakyat. Sehingga PDI Perjuangan hadir sebagai salah satu kekuatan politik yang menjadi perekat keutuhan NKRI," kata Bambang DH, yang sekarang menjabat sebagai wakil wali Kota Surabaya.
Rakernas II direncanakan diikuti 1.200 peserta. Mereka adalah pengurus DPP, yang terdiri dari pengurus partai serta ketua dan sekretaris badan, pengurus DPD, diikuti ketua, sekretaris, dan bendahara. Sedangkan dari kepengurusan tingkat kabupaten dan kota diikuti ketua dan sekretaris DPC PDI Perjuangan se-Indonesia.
"Para kepala daerah atau wakil kepala daerah yang diusung PDI Perjuangan serta pimpinan DPRD juga diundang sebagai peserta," kata Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur tersebut.
Rakernas II merupakan ajang tahunan yang digelar PDI Perjuangan. Secara internal, Rakernas II bertujuan mengevaluasi kinerja partai selama setahun terakhir. Secara eksternal, "untuk menyikapi dinamika politik kekinian," kata Bambang.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim Ali Mudji menambahkan, Rakernas II digelar di Jawa Timur karena DPP berkeinginan menyebarkan semangat kemenangan PDI Perjuangan dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta kepada daerah-daerah lainnya, termasuk Jawa Timur.
"Kan pemilihan gubernur Jawa Timur tinggal beberapa waktu lagi, Agustus 2013," katanya. Pernyataan itu menegaskan bahwa PDI Perjuangan hendak mengajukan calon gubernur Jawa Timur sendiri.
AGUS SUPRIYANTO