TEMPO.CO, Surakarta - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Surakarta memutuskan membatalkan anggaran Rp 200 juta yang sedianya dipakai untuk acara pelantikan Wakil Wali Kota Surakarta Hadi Rudyatmo menjadi wali kota Surakarta. Ia menggantikan Joko Widodo yang akan dilantik menjadi gubernur Jakarta.
Ketua DPRD Surakarta Soekasno mengatakan rencana anggaran Rp 200 juta dibatalkan karena ada permintaan dari Rudy--panggilan akrab Hadi Rudyatmo, agar tidak ada anggaran khusus untuk pelantikan. "Sebenarnya sudah kami bahas dan kami masukkan ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan 2012. Karena tidak jadi dipakai, nanti kembali ke kas daerah," ujarnya kepada wartawan, Ahad, 7 Oktober 2012.
Soekasno mengatakan karena tidak ada anggaran khusus, pelantikan Rudy dilakukan dalam rapat sidang paripurna istimewa yang memang ada anggaran pelaksanaannya. "Sidang akan digelar sederhana tapi bermakna," katanya.
Dia memungkinkan ada acara hiburan seperti paduan suara atau acara kesenian lainnya. Tapi karena anggaran pelantikan Rp 0, pengisi acara harus rela tidak dibayar.
Soal pelaksanaan pelantikan Rudy, dia mengatakan hingga kini belum ada kepastian. Dewan masih menanti pelantikan Jokowi di Jakarta. "Setelah pelantikan Jokowi usai, kami baru membahas rencana pelantikan Rudy," ujarnya.
Menurutnya, surat pengunduran diri Jokowi sebagai wali kota Surakarta dan pengangkatan Rudy menjadi wali kota Surakarta sudah ditandatangani Menteri Dalam Negeri. Hanya saja pihaknya belum menerima surat keputusan dari Mendagri.
Soal wakil wali kota Surakarta, kata Soekasno, tidak harus dilantik bersamaan dengan pelantikan Rudy. Untuk sementara, posisi wakil wali kota bisa dikosongkan sembari menunggu partai pengusung Jokowi-Rudy, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, mengajukan dua calon ke DPRD Solo.
"Kami sendiri belum membahasnya. Kami masih menunggu pelantikan Jokowi usai," ujar politikus PDI Perjuangan Surakarta tersebut.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Surakarta Hadi Rudyatmo kembali menegaskan bahwa saat ini pihaknya belum berpikir soal pengganti calon wakil wali kota. Partai baru akan membahasnya setelah Jokowi dipastikan dilantik menjadi gubernur Jakarta. "Satu per satu dulu. Kan Jokowi juga kader PDIP," katanya.
Meski tidak menyebut nama, dia mengatakan syarat calon wakil wali kota yang akan mendampinginya memimpin Solo hingga 2015, antara lain, yaitu bersedia bekerja keras melayani masyarakat.
UKKY PRIMARTANTYO