TEMPO.CO, Jakarta - "Where are you, Mr. President? Where are you Mr. President? Where are you Mr. President?". Diiringi gitar, lagu itu dilantunkan secara emosional oleh Elfonda Mekel alias Once, dalam aksi masyarakat mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi, di Bundaran Hotel Indonesia, Ahad, 7 Oktober 2012.
Pencipta lagu itu adalah Abdi Negara, gitaris Slank, yang siang tadi ikut berpartisipasi dalam aksi bertajuk "Di Mana SBY?". Menurut Abdi, ia tergelitik mengarang lagu tersebut setelah melihat banyak kawannya di situs microblogging Twitter mempertanyakan sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam kisruh KPK-Polri.
"Semuanya menanyakan di mana SBY? Di mana Presiden kita? Itu jadi inspirasi saya membuat lagu berjudul "Where Are You Mr. President?," kata dia saat ditemui di sela acara.
Menurut Abdi, melalui lagu tersebut, ia ingin menyampaikan pada Presiden bahwa rakyat butuh pemimpin yang tegas dalam memberantas korupsi. Ia menilai selama ini KPK sudah berusaha sekuat tenaga memberangus korupsi, namun masih terganjal rintangan yang sebenarnya bisa dicarikan solusinya oleh pemerintah, dalam hal ini Presiden.
Hubungan yang memanas antara KPK dengan Polri belakangan dianggap Abdi bisa mereda jika SBY memberi pernyataan yang jelas. "Saya pikir ini masalah kepemimpinan. Apabila dia (Presiden) berada di pihak KPK, seharusnya dia bersuara dalam hal ini," ujar Abdi.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia, Effendi Gazali, menyayangkan lambannya Presiden dalam menyelesaikan konflik KPK-Polri. Ia menilai lagu pedangdut Ayu Tingting yang berjudul "Salah Alamat" pas digunakan untuk menyindir kekurangtanggapan Presiden. "Dia bilang dia mendukung pemberantasan korupsi, tapi sampai saat ini dia sendiri tidak jelas 'berada' di posisi mana," ujarnya.
ISMA SAVITRI
Baca juga:
Dukung #SAVEKPK
Presiden Akan Beri Pernyataan Soal Simulator SIM
Polisi Berdalih Korban Novel Baru Menuntut
Djoko Suyanto Siap Pertemukan KPK-Polisi
Novel: Saya Sudah Menyangka Bakal Dikriminalisasi
Infografis: Yang Tersandung Simulator
Infografis: Lima Keganjilan Langkah Polisi