TEMPO.CO, Pamekasan - Puluhan mahasiswa yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa Pamekasan berunjuk rasa di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Pamekasan, Senin, 8 Oktober 2012. Mereka mendesak Kepolisian RI berhenti melakukan upaya-upaya melemahkan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Selain melakukan longmarch dan berorasi, mahasiswa juga membentangkan spanduk putih sepanjang seratus meter. Mereka meminta para pejabat di wilayah Pamekasan agar membubuhkan tanda tangan di atas spanduk sebagai bentuk dukungan terhadap upaya pemberantasan korupsi.
Tampak seseorang yang juga ikut membubuhkan tanda tangan. Ia adalah Wakil Bupati Pamekasan, Kadarisman. "Indonesia bebas korupsi harus didukung, demi kebaikan," kata Kadarisman seusai membubuhkan tanda tangannya.
Koordinator AMP, Fadili, mengatakan, lewat aksi ini, dia berharap perjuangan KPK tidak kendor memberantas korupsi, meski dilemahkan dan dikriminalisasi oleh lembaga negara lainnya.
Fadili meminta stop upaya kriminaliasi para penyidik KPK, stop pelemahan kewenangan KPK, stop intimidasi petugas KPK, dan stop penarikan penyidik di KPK. "Hanya dukungan seperti ini yang kami bisa lakukan untuk KPK," katanya.
Menurut Fadili, masyarakat sangat antusias memberikan dukungan terhadap KPK. Menurut dia, respons positif masyarakat dan pejabat yang membubuhkan tanda tangan menunjukkan masyarakat sudah jenuh dengan korupsi yang sebagian pelakunya adalah pejabat negeri ini.
Dukungan kepada KPK datang dari berbagai penjuru daerah di Tanah Air. Menyusul upaya pelemahan terhadap KPK oleh Polri dan Dewan Perwakilan Rakyat akhir-akhir ini, terutama setelah Polri mengepung kantor KPK pada Jumat, 5 Oktober 2012.
MUSTHOFA BISRI