TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia berpotensi menjadi pengekspor ikan hias dunia seiring meningkatnya pasar ekspor dunia. Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengatakan perlu strategi promosi dan penguatan branding ke pasar internasional supaya bisa menjadi pemain utama ekspor ikan hias.
"Saat ini komoditas ikan hias mengalami perkembangan yang cukup pesat dan memiliki prospek yang cukup menjanjikan jika ditilik secara ekonomi," ujar Sharif di Jakarta, Senin, 8 Oktober 2012.
Data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat nilai ekspor ikan hias pada 2011 sebesar US$ 13,262 juta. Hingga Mei 2012 tercatat sudah tercapai US$ 8,52 juta.
Menurut Sharif, meningkatnya nilai ekspor tidak terlepas dari tersedianya 400 ikan hias dari 1.100 spesies dunia di Indonesia. Apalagi permintaan makin tinggi dari lima negara pengimpor, yakni Singapura, Jepang, Amerika Serikat, Malaysia, dan Cina.
Dengan alasan itu, Kementerian berencana membantu breeder dan masyarakat dalam penyediaan bibit unggul dan mengedukasi cara mengawinkan silang berbagai jenis ikan hias dengan baik.
Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan KKP, Saut P. Hutagalung, menambahkan untuk memperkuat daya saing, KKP akan menyediakan fasilitas sarana dan prasarana pusat pengembangan dan pemasaran di Bogor. Tujuannya untuk memperkuat kualitas dan kuantitas ikan hias.
"Singapura memiliki pangsa pasar paling besar di dunia, tapi hampir 70 persen dari ikan hias itu berasal dari Indonesia," dia mengungkapkan.
ROSALINA
Berita Terpopuler
E-Money Card, Kartu untuk Jasa Transportasi
Citilink Buka Rute Bandung-Denpasar
Bank Mandiri Tawarkan Bunga Flat Selama 5 Tahun
Tiket Garuda Sebelum 4 Oktober Kena Airport Tax