TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mendapat tawaran uji tanding dari tim nasional Belanda. Tawaran itu pun langsung disambut dan kini usaha untuk merelisasikan pertandingan itu masih terus dilakukan.
Penanggung jawab timnas, Bernhard Limbong, menilai pengalaman uji tanding melawan juara Piala Eropa 1988 itu diharapkan bisa menjadi pengalaman bagus bagi tim Merah-Putih (julukan timnas Indonesia). "Bagus jika pertandingan itu terealisasi. Itu akan menjadi pengalaman bagus bagi para pemain kita," kata Limbong kepada Tempo, Senin, 8 Oktober 2012.
Limbong mengatakan komunikasi dengan Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB) dan pihak terkait lain pun sampai saat ini terus dijalin. Namun, Limbong enggan memerinci biaya yang harus dikeluarkan PSSI untuk mendatangkan runner-up Piala Dunia 2010 itu.
"Saya belum bisa menyebut hal itu (biaya). Yang jelas, sampai saat ini kami terus berkomunikasi dengan semua pihak. Kepastian baru akan kami utarakan seusai Piala AFF nanti," kata Limbong. "Untuk sementara kami proyeksikan pertandingan itu pada April tahun depan."
Rencana kedatangan Belanda ke Indonesia sendiri merupakan perkembangan dari tawaran KNVB kepada PSSI beberapa waktu lalu. Saat itu, KNVB menawarkan Belanda sebagai lokasi pemusatan latihan timnas jelang Piala AFF. "Karena ada tawaran dari Spanyol juga, rencana ke Belanda kami pindahkan tahun depan, dan mereka saja yang ke sini," kata Limbong.
Mengenai pemilihan waktu uji coba di bulan April tahun depan, menurut Limbong, dilakukan agar timnas lebih siap ketika menghadapi Tim Oranye (julukan timnas Belanda). "Kalau April, kompetisi kan sudah jalan. Para pemain juga lebih siap. Kami tentu tidak ingin timnas 'malu-maluin' saat lawan Belanda," kata Limbong.
Tidak berbeda dengan Bernhard Limbong, pelatih kepala timnas senior, Nil Maizar, juga menyambut positif tawaran tim asuhan Louis van Gaal tersebut. "Pertandingan itu akan bagus, karena para pemain kami butuh mengasah kemampuan dengan berharapan dengan tim Eropa. Itu langkah strategis untuk mengembangkan pemain kami," kata Nil lagi.
Terkait motif kedatangan Belanda yang hanya mengejar keuntungan materi dalam kunjungan tersebut, Nil enggan berkomentar. "Saya tidak mau berkomentar soal itu. Yang penting bagi saya, bagaimana bisa menyiapkan hal teknis yang baik untuk pertandingan nanti," kata mantan pelatih Semen Padang itu lagi.
Sebelumnya, tawaran uji tanding antara Indonesia-Belanda itu disampaikan pelatih Belanda, Louis van Gaal. Menurut mantan pelatih Barcelona itu, Indonesia dipilih karena berpotensi mendatangkan keuntungan besar bagi Belanda. Selain Indonesia, KNVB juga berencana akan beruji coba dengan Cina.
"Cina dan Indonesia menurut saya hanya semata tujuan mengeruk uang. Kami tak hanya datang untuk mempromosikan rencana pembinaan usia dini, tapi juga dari sudut pandang ekonomi. Banyak perusahaan yang akan turut serta," ujar Van Gaal, seperti dikutip dari Goal.
"Cina dan Indonesia akan menjadi pertandingan yang berbeda. Buat masyarakat Cina dan Indonesia, pertandingan akan jadi besar. Kami melakukannya karena uang dan kami ingin melakukan tur yang santai," kata Van Gaal menambahkan.
ARIE FIRDAUS