TEMPO.CO, Mexico City - Pasukan angkatan laut Meksiko mengklaim berhasil membunuh Heriberto Lazcano, pemimpin kartel obat bius Zetas, dalam sebuah drama adu tembak di kawasan Progreso, sekitar 125 kilometer sebelah barat perbatasan negara bagian Coahuila.
Angkatan Laut mengatakan, dalam pernyataan pers, ada bukti kuat bahwa mayat salah satu dari dua pria yang tewas dalam adu tembak adalah Lazcano yang dikenal sebagai "El Lazca." Tetapi perlu ada uji forensik guna memastikan identifikasi korban.
"Informasi (kebenaran) diperoleh setelah uji forensik yang menyebutkan bahwa salah satu mayat yang ditembak itu adalah Heriberto Lazcano," demkian pernyataan Angkatan Laut seperti dikutip kantor berita Associated Press, Senin, 8 Oktober 2012.
"Departemen Angkatan Laut berupaya berkoordiasi dengan pemerintah negara bagian Coahuila dan akan menunggu kesimpulan uji forensik," jelas pernyataan tersebut.
Kartel obat bius Zetas yang dipimpin oleh Lazcano dibantu oleh para desertir dari unit pasukan elit Angkatan Darat dalam berbagai insiden berdarah di Meksiko, termasuk dalam penyerangan penjara serta serangan terhadap pihak berwajib.
Lazcano yang dikenal juga dengan sebutan "El Verdugo" atau "Executioner" kerap melakukan pembunuhan massal dan penculikan. Dia juga diduga terlibat dalam ratusan kasus pembunuhan termasuk pembunuhan pada 2004 terhadap Fransisco Ortiz Franco, chief editor koran mingguan di Tijuana yang kerap melaporkan perdagangan obat bius. Ortiz Franco ditembak di depan dua anak-anaknya yang masih bocah saat dia meninggalkan klinik.
Beberapa pengamat mengatakan, kematiannya akan menjadi sebuah kemenangan bagi pemerintah Meksiko dalam upaya memerangi kartel obat bius.
Pemerintah Amerika Serikat pernah mengumumkan sayembara berhadiah US$ 5 juta sekitar Rp 48 miliar sedangkan Meksiko menyiapkan uang US$ 2,3 juta atau sekitar Rp 22 miliar bagi siapa saja yang sanggup memberikan informasi keberadaan Lazcano.
Di bawah kepemimpinan Lazcano, Zetas banyak merekrut orang di antaranya dari bekas serdadu Meksiko dan tentara Guatemala untuk melatih teknik dan strategi kontra-pemberontak.
Zetas pernah pecah menjadi beberapa faksi, terakhir terjadi di antara bos Zetas pada 2010. Lazcano merupakan salah satu pimpinan faksi, sedangkan faksi lainnya dipimpin oleh Miguel Angel Trevino Morales. Sejak itu, pertempuran di kalangan kartel terus berkecamuk guna memperebutkan penguasaan bisnis obat bius di kawasan sebelah timur laut Meksiko, basis tradisional kartel Teluk.
Dalam masa pemerintahan Presiden Felipe Calderon selama enam tahun, hampir 50 ribu orang dipercaya telah meregang nyawa akibat kekerasan yang diorganisir oleh kelompok penjahat obat bius.
AL JAZEERA | BBC | CHOIRUL