Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Agar Si Kurus Terhindar dari Osteoporosis

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Gambar: lifestream.mn
Gambar: lifestream.mn
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta: Emi Safitri Wibowo khawatir dengan berat badannya yang di bawah rata-rata. Dengan tinggi badan 160 sentimeter, seharusnya berat ideal Emi berkisar 54 kilogram. Kenyataannya, berat badan perempuan 30 tahun itu hanya 43 kilogram.

Pertanyaan besar pun bergayut di benak Emi. Salah satunya, ia khawatir tersambar osteoporosis atau kerapuhan tulang. Sebab, ia pernah mendapat informasi bahwa orang kurus seperti dirinya lebih rentan terkena osteoporosis. Jantung Emi kian dag-dig-dug karena sering merasa ngilu di bagian bahu dan pinggang setelah menggendong anaknya yang masih balita.

"Apa benar orang kurus gampang terkena osteoporosis, Dok? Soalnya saya sering sekali ngilu di bagian bahu dan pinggang," kata Emi dalam seminar bertajuk "Susu Membantu Pencegahan Pelepasan Tulang dalam Dua Minggu" di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Senin pekan lalu.

Menanggapi pertanyaan itu, Fiastuti Witjaksono, dokter spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, salah satu pembicara seminar, membenarkannya. Dijelaskan bahwa orang kurus memang lebih rentan terkena osteoporosis. Hal itu terjadi karena bentuk tulang orang kurus lebih kecil dibandingkan orang dengan berat normal. Agar lebih pasti, Fiastuti meminta Emi melakukan tes uji kepadatan tulang, yang alatnya disediakan di ruangan tempat seminar.

Seseorang disebut mengalami osteoporosis, menurut dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi, Siti Annisa Nuhonni, bila densitas massa tulangnya minus 2,5 DMB (density mass bone). "Bila minus 1,5 DMB belum bisa disebut osteoporosis, tapi sudah dapat dikatakan gejala," ujar Annisa dalam kesempatan yang sama.

Agar mereka yang berat badannya kurang tak gampang terkena osteoporosis, Fiastuti melanjutkan, ada beberapa nutrisi yang harus dipenuhi. Yang paling penting adalah asupan kalsium. Selama ini, kalsium diketahui bermanfaat untuk membangun dan menguatkan tulang. Zat ini juga dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko terkena diabetes. Kalsium bisa didapat dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Lauk yang mengandung kalsium tinggi, antara lain, ikan teri, tahu, dan tempe.

Fiastuti mengingatkan bahwa jumlah kalsium yang dibutuhkan setiap orang berbeda, tergantung umur dan kondisi tubuh. Kebutuhan kalsium pada anak adalah 800 miligram per hari, remaja 1.200 mg per hari, dewasa 1.000 mg per hari, ibu hamil dan menyusui 1.200 mg per hari, serta kalangan usia lanjut dan menopause 1.200 mg per hari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yang patut diperhatikan, kalsium mudah sekali terikat oleh kandungan zat pada makanan tertentu. Misalnya bayam, yang mengandung asam oksalat. Alhasil, ketika terikat dengan asam oksalat, kalsium berubah menjadi kalsium oksalat. Zat ini tidak mudah diurai dan sulit diserap oleh tulang. "Kalsium juga mudah terbuang melalui air seni dan feses," kata Fiastuti.

Soal kebutuhan kalsium, masih menurut Fiastuti, semua makanan dan laku-pauk sehari-hari hanya mampu memenuhi 20-30 persen kebutuhan tubuh. Dengan semakin bertambahnya usia seseorang, proses pelepasan massa tulang lebih banyak terjadi dibandingkan proses pembentukannya. Itu sebabnya, agar kepadatan tulang tidak terus tergerus, menambah asupan kalsium dengan minum susu bisa menjadi pilihan. "Minum susu berfungsi untuk tabungan kalsium dalam tulang," katanya.

Menurut Fiastuti, asupan kalsium dalam darah harus diperhatikan dan dijaga agar tetap dalam rentang normal. Hal itu penting untuk mencegah agar tubuh tidak mengambil kalsium dari sumber lain, misalnya tulang. "Karena itu, buat mereka yang jarang minum susu, ada baiknya melakukan cek massa tulang," kata Fiastuti.

CHETA NILAWATY


Terpopuler:
5 Rahasia Hindari Penuaan 

Olahraga Bikin Remaja Obesitas Lebih Pede 

Kebiasaan Minum Alkohol Diturunkan dari Ibu 

Bagaimana Cara Diet Penderita Diabetes?

Pria Rentan Kena Stroke dari Orang Tua Bercerai

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.


Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

23 Oktober 2021

Ilustrasi pria memeriksa tulang. Shutterstock
Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

Ketahui periode terbaik memumpuk "bekal" menjelang massa tulang puncak, fase kondisi tulang terbaik, dan penurunannya untuk mencegah osteoporosis.