Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peraih Nobel Sains Kunjungi Indonesia

image-gnews
Barry Marshall. ninemsn.com.au
Barry Marshall. ninemsn.com.au
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peraih Nobel Sains di bidang kesehatan pada 2005, Barry Marshall, Selasa, 9 Oktober 2012, mengunjungi Jakarta. Dia hadir berbagi ilmu dengan sekitar 500 siswa SMA dari Jakarta dan wilayah sekitarnya dalam acara "Science for Our Future Festival" yang diselengarakan Kedutaan Besar Australia dan University of Western Australia pada 8 hingga 12 Oktober mendatang.

Kunjungan Marshall ke Indonesia ternyata bukan yang pertama kali. Hari ini merupakan lawatan ketiganya ke Indonesia. "Tetapi ini pertama kalinya saya mempromosikan riset dan ilmu pengetahuan kepada siswa-siswa sekolah," katanya kepada Tempo, Selasa, 9 Oktober 2012 di kampus Binus University, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Kedatangannya kali ini, menurut Marshall, dilakukan dalam waktu yang pas. Soalnya, peraih Nobel Sains tahun ini baru saja ditetapkan. "Saya ingin melihat bagaimana pengaruhnya terhadap semangat anak menjadi ilmuwan," kata dia.

Marshall meraih Nobel di bidang kesehatan pada 2005 bersama rekannya Robin Warren atas penelitiannya tentang bakteri Helicobacter pylori yang ternyata menjadi salah satu penyebab kanker di organ pencernaan. Marshall kini masih mengajar di University of Western Australia dan menjadi anggota US National Academy of Science sejak 2008.

Dalam perbincangan hari ini, Marshall memuji siswa-siswa SMA yang hadir. "Anak-anak Indonesia sangat brilian. Kalian tak perlu takut kekurangan siswa yang pandai," ujarnya.

Marshall menjadi salah satu pembicara dalam diskusi bersama murid dari 10 SMA, di antaranya dari Sekolah Pelita Harapan Kemang Village dan Lippo Village, SMA Al Izhar, Santa Ursula, dan Sekolah Global Jaya. Selain Marshall, hadir pula Carmen Lawrence, mantan Menteri Kesehatan Australia sekaligus pengajar di University of Australia, ahli fisika Tim St. Pierre, dan ahli agrikultural Kadambot Siddique.

Mereka menjadi pembicara dalam talkshow dan mendemonstrasikan berbagai percobaan menarik tentang sains yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Carmen Lawrence misalnya, memberikan materi tentang pentingnya menjaga lingkungan demi keseimbangan kehidupan di bumi, contohnya pada pemakaian bahan bakar. Untuk mengurangi pemakaian bahan bakar, pemerintah dinilai perlu berkampanye dengan cara yang lebih kreatif. "Penggunaan bahasa bisa sangat menentukan sukses tidaknya kampanye hemat bahan bakar," kata Lawrence, Selasa.

Di lain pihak, ahli agrikultural Kadambot Siddique menekankan pentingnya meningkatkan ketersediaan pangan dunia karena bertambahnya junlah manusia. Ironisnya, kata dia, pertumbuhan manusia menyebabkan lahan semakin habis dibangun dan menyisakan area yang sempit untuk tanaman pangan. Akibatnya banyak spesies yang sudah punah. "Contohnya, pada abad 19 kita memiliki 7.100 variasi spesies apel. Namun sekarang 6.800 di antaranya sudah punah," kata Siddique.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, ahli fisika profesor Tim St. Pierre menjelaskan peran perubahan suhu udara dalam pergerakan molekul bisa sangat menentukan kondisi suatu benda. Terakhir, Barry Marshall menjelaskan pentingnya mencuci dan mengeringkan tangan untuk memutus siklus penularan penyakit akibat bakteri dan virus. "Banyak bakteri dan virus yang tak dapat hidup di lingkungan kering. Jadi, mengeringkan tangan sama pentingnya dengan mencuci tangan," kata dia.

Keempat profesor itu pun memberikan kiat agar Indonesia memiliki lebih banyak ilmuwan. "Anak jangan terlalu dibebani hal akademis yang terlalu fokus. Biarkan mereka mengekspolasi hal yang tampak sepele, tetapi bisa menjadi bahan penelitian yang sangat menarik," kata Marshall. Profesor Tim St. Pierre juga memberikan pesan tersendiri. "Biarkan anak mengikuti rasa ingin tahunya," kata Tim.

Acara "Science for Our Future Festival" tersebut masih akan berlanjut di Surabaya dan Pontianak hingga 12 Oktober mendatang. Tujuannya untuk mempererat hubungan antara Australia dan Indonesia. Perwakilan dari Kedutaan Besar Australia, Minister of Commercial and Senior Trade Commisionner Kym Hewett, mengatakan bahwa "Indonesia adalah negara besar dengan potensi luar biasa. Salah satunya adalah jumlah penduduk yang banyak. Sebagai generasi muda, Anda harus mempelajari ilmu pengetahuan demi kelangsungan hidup bangsa ini," ujar dia dalam sambutannya tadi.

Festival sains tersebut dilaksanakan di negara yang berbeda setiap tahunnya. Tahun lalu, Singapura menjadi tuan rumah dan pada 2010 giliran Malaysia yang didatangi para ilmuwan itu. "Tahun ini Indonesia dipilih karena merupakan tetangga dan partner yang sangat penting bagi Australia," kata Kepala Australian Trade Commissioner untuk Indonesia, Rebecca Ball, yang menjadi salah satu penyelenggara acara ini.

ANGGRITA DESYANI

Berita Terpopuler:
Kasus Novel Baswedan Ditengarai Janggal

2/3 Bintang Film Porno Jepang Jadi Pelacur 

Gaji Menteri Tak Cukupi Kebutuhan Siti Fadilah 

Seberapa Sering Idealnya Suami Istri Bercinta? 

Kata Siti Fadilah Soal Uang ke Cici Tegal 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hari Ini Pengumuman SNBP 2024, Simak Cara Registrasi Siswa yang Lolos Seleksi

2 hari lalu

Tangkapan layar-Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2024, Prof. Ganefri dalam sosialisasi SNBP yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin, 12 Februari 2024. (ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)
Hari Ini Pengumuman SNBP 2024, Simak Cara Registrasi Siswa yang Lolos Seleksi

Jumlah pendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi atau SNBP 2024 mencapai 702.312 siswa.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

6 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

6 hari lalu

Peluncuran program INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia) fase ketiga, pada 21Maret 2024 di Jakarta. Ini merupakan kemitraan pendidikan antara Pemerintah Australia dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

Program INOVASI fase ketiga merupakan kemitraan bidang pendidikan antara kedua negara untuk meningkatkan pembelajaran dan keterampilan murid SD.


Kesetaraan Gender, UNFPA Indonesia Serukan Isu Perempuan Jadi Prioritas

6 hari lalu

Tersangka kasus pencabulan anak di bawah umur, Suradi (20) bersama pasangannya dan keluarga berdoa usai prosesi pernikahan di kantor Satreskrim Polres Malang, Jawa Timur, Kamis 12 Maret 2014. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Kesetaraan Gender, UNFPA Indonesia Serukan Isu Perempuan Jadi Prioritas

UNFPA Indonesia berharap isu kehamilan di kalangan remaja dan pernikahan anak menjadi priortias Pemerintah karena dampaknya ke kesetaraan gender


Ditjen Bimas Hindu Serahkan 9 SK Peralihan Pasraman ke Widyalaya

8 hari lalu

Ditjen Bimas Hindu Serahkan 9 SK Peralihan Pasraman ke Widyalaya

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI, menyerahkan 9 Surat Keputusan atau SK Peralihan Pasraman menjadi Pendidikan Widyalaya, di Provinsi Kalimantan Tengah, Senin, 18 Maret 2024.


Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

16 hari lalu

Ilustrasi Persekusi / Bullying. shutterstock.com
Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).


Universitas Deakin asal Australia dan Universitas Lancaster dari Inggris Buka Kampus di Bandung

20 hari lalu

Mahasiswa Deakin University, Australia mengikuti kelas budaya dan Bahasa Indonesia di UII selama sepekan. uii.ac.id KOMUNIKA ONLINE
Universitas Deakin asal Australia dan Universitas Lancaster dari Inggris Buka Kampus di Bandung

Universitas Deakin asal Australia dan Universitas Lancaster dari Inggris membuka kampus luar negeri pertamanya di Bandung


Groundbreaking Keenam IKN untuk Proyek Pendidikan, JIS Masuk Pertama

20 hari lalu

Presiden Jokowi pada acara groundbreaking Nusantara Intercultural School (NIS) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Rabu (01/11/2023). (Foto: BPMI Setpres)
Groundbreaking Keenam IKN untuk Proyek Pendidikan, JIS Masuk Pertama

Otorita IKN mengungkapkan groundbreaking keenam di Ibu Kota Nusantara IKN pada Mei tahun ini ditargetkan untuk proyek pendidikan


Ramai Disorot karena Disebut akan Dicabut, Apa Itu Program KJMU?

21 hari lalu

Ilustrasi KJMU. Istimewa
Ramai Disorot karena Disebut akan Dicabut, Apa Itu Program KJMU?

KJMU dan KJP Plus merupakan sebuah program strategis yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk meningkatkan mutu pendidikan.


Peneliti CIPS Nilai Program Makan Siang Gratis Ancam Kualitas Pendidikan Nasional

21 hari lalu

Sejumlah siswa menunjukkan makanan gratis saat simulasi program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis 29 Februari 2024. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meyediakan 162 porsi dengan empat macam menu makanan sehat senilai Rp15 ribu per porsi pada simulasi program makan siang gratis itu. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
Peneliti CIPS Nilai Program Makan Siang Gratis Ancam Kualitas Pendidikan Nasional

Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) menanggapi soal pembiayaan program makan siang gratis dari dana Badan Operasional Sekolah (BOS).