TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Wali Kota Jakarta Barat, Sukarno, memperkirakan Jakarta Barat bakal diterjang banjir pada musim penghujan tahun ini. Alasannya, normalisasi kali di sejumlah aliran kali di Jakarta Barat masih tersendat karena koordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berjalan lamban.
"Agak terhambat karena memang tidak bisa dikerjakan sendiri oleh pemerintah kota," kata Sukarno, Rabu, 10 Oktober 2012. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memprediksi musim penghujan berlangsung sejak Oktober 2012.
Menurut Sukarno, Jakarta Barat memiliki lima kali yang besar, yakni Mookervart, Pesanggrahan, Angke, Grogol, dan Kanal Banjir Barat. "Kali itu merupakan tanggung jawab pemerintah provinsi juga," katanya.
Koordinasi yang dilakukan oleh pemerintah kota juga harus dilakukan dengan pihak DPRD Jakarta. Sebab, segala hal yang berkaitan dengan penggunaan anggaran, termasuk pencegahan dan penanganan banjir, harus disetujui oleh DPRD. "Kalau tidak perlu lewat DPRD, tentu bisa dipercepat, karena kami juga ingin cepat penanganannya," ujar Sukarno.
Pada Maret lalu, Pemerintah Kota Jakarta Barat mencatat, Kali Mookervart dan Kali Angke terendam banjir paling parah. Untuk tahun ini, dia menambahkan, Kecamatan Cengkareng kemungkinan besar kembali menjadi kawasan yang paling rawan banjir. Sebab, hingga saat ini, kondisi Kali Mookervart belum ideal.
"Untuk daerah yang paling rawan itu Rawa Buaya dan Kapuk," dia mengungkapkan. Meski begitu, pihaknya terus berupaya memperbaiki kondisi Kali Mookervart. "Saat ini masih terus diperbaiki kondisinya," katanya. Namun, pembersihan kali akan lebih maksimal jika dikerjakan bersama pemerintah provinsi.
Pantauan Tempo, aliran Kali Mookervart yang mengalir dari Tangerang hingga Kalideres, Jakarta Barat, tersendat oleh tebalnya lumpur dan banyaknya sampah. Airnya kotor dan bearoma tidak sedap. Kondisi serupa juga menimpa Kali Angke.
Jika banjir tidak mampu ditanggulangi, Sukarno akan melakukan langkah antisipasi, di antaranya dengan mempersiapkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah dan Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Barat. "Jika terjadi banjir, dua institusi itu yang akan mengurusnya," katanya.
DIMAS SIREGAR | ALI ANWAR