TEMPO.CO, Kupang - Fatimah binti Hamso, 75 tahun, warga Kampung Rinca, Pulau Rinca, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Kamis, 11 Oktober 2012, diterkam seekor komodo di dekat perkampungannya. Akibatnya, korban mengalami luka cakar pada kaki kanan.
Kepala Balai Taman Nasional Komodo P. Susetyo mengatakan, korban diterkam komodo saat mencari daun muda untuk makan hewan peliharaannya di dekat Kampung Rinca. Namun, tiba-tiba Fatimah diterkam komodo yang berada di sekitar tempat itu.
"Saat memetik daun itu, pohon itu bergoyang sehingga dia langsung diserang komodo," kata Susetyo yang dihubungi Tempo dari Kupang.
Untung saja korban berteriak sehingga didengar warga. Warga yang berdatangan langsung mengusir komodo tersebut. Binatang purba itu, menurut dia, sangat sensitif, terutama pada musim panas. Mereka selalu berada di dekat sumber air, seperti sungai. Jika ada yang bergerak, mereka langsung menerkam. Karena itu, pihaknya mengimbau warga agar tidak masuk-keluar hutan sendirian. "Saat kejadian, ibu itu sendirian di hutan," katanya.
Saat diserang, ia menjelaskan, terdapat empat ekor komodo di lokasi itu. Pihaknya telah menangkap tiga ekor dan mengevakuasinya ke dalam hutan yang jauh dari permukiman penduduk. "Satu ekornya masih dicari untuk dipindahkan ke dalam hutan," katanya.
Adapun Fatimah langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Labuan Bajo, ibu kota Manggarai Barat, untuk mendapatkan perawatan. Seluruh biaya perawatan itu akan ditanggung oleh Badan Taman Nasional Komodo. "Korban sedang dirawat. Kami masih menunggu, apakah perlu direkomendasi ke Rumah Sakit Sanglah, Bali," katanya.
Fatimah menderita luka robek sepanjang kurang-lebih 10 sentimeter pada kaki kanan akibat cakaran komodo. "Menurut saya, ibu itu dicakar, bukan digigit komodo," kata Susetyo.
YOHANES SEO
Berita Terpopuler:
Perselingkuhan Ibu Negara Prancis Terungkap
Neneng Sri Wahyuni Cemburu Kepada Angie
Dahlan Iskan: Ada BUMN Jadi Mayat
Uma Thurman Bintangi Film Beradegan Seks Nyata
Wakapolri Akui Ada Korupsi di Kepolisian