TEMPO.CO, Depok - Hingga kini rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda masih terkatung-katung. Belum jelas kapan jembatan yang bakal menghubungkan Pulau Jawa dengan Sumatera itu digarap.
Kondisi ini membuat Gubernur Lampung, Komisaris Jenderal Sjachroedin, kesal. Kekesalannya iIa tumpahkan saat menjadi pembicara dalam diskusi panel tentang Jembatan Selat Sunda di Balai Sidang Universitas Indonesia.
"Belum dilaksanakan sudah banyak yang protes. Belum jalan sudah diprotes. Model apa negara begini?" katanya di depan peserta diskusi, Kamis, 11 Oktober 2012. Lagi pula, kata Menurut Sjachroedin, perencanaan Jembatan Selat Sunda sudah tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2011.
Kemudian, Kementerian Keuangan telah menyatakan proyek tersebut akan memakai dana APBN. Namun, dirinya tidak habis pikir kenapa proyek itu belum juga terealisasi. "Saya dengarnya jadi urut dada. Dari mana duitnya masa bodoh. Siapa yang mau laksanakan terserah. Ini masalahnya sudah mendesak," katanya.
Sjachroedin juga mengatakan pembangunan JSS sudah sangat mendesak di depan mata. Dirinya khawatir para investor merasa terombang-ambing karena ketidakpastian waktu dan hukumnya. "Investor akan masuk kalau ada jaminan keamanan, infrastruktur baik, dan pengamanan," katanya.
Kemacetan penyebrangan Bakauheni-Merak, kata Sjachroedin, terus berulang. Jika Jembatan Selat Sunda sudah dibangun, bisa dipastikan tak ada lagi kemacetan di antara dua wilayah itu. "Negara akan maju kalau provinsi maju," kata dia.
Dia menyatakan, di satu sisi pihaknya harus mematuhi Perpres 86 Tahun 2011 itu. Tetapi, dirinya sudah lelah menunggu hampir 10 bulan tanpa ada berita baik. "Waktu berjalan terus. Pembangunan JSS akan dimulai awal 2014. Lah, kapan ini?" katanya.
Sjachroedin menjelaskan sebenarnya banyak potensi Lampung yang menunjang perekonomian Jawa dan Sumatera. Dia juga membandingkan potensi Jembatan Suramadu dan JSS. Menurutnya, JSS hanya menghubungkan empat kabupaten, sedangkan JSS akan melalui 10 provinsi. Dirinya menyayangkan kenapa JSS tidak bisa dibangun secepat Jembatan Suramadu.
ILHAM TIRTA
Berita terpopuler lainnya:
Dahlan Iskan: Ada BUMN Jadi Mayat
SPT Diusulkan Jadi Syarat Aplikasi Kartu Kredit
Pangkalan TNI AU Disulap Jadi Bandara Komersial
Fuad Rahmany: Tak Ada Korupsi Uang Pajak
75 Persen Proyek Minyak dan Gas Dikuasai Asing
Perhubungan Akan Jalankan Tiga Proyek "Flagship"
Jurus Mengatasi Pencurian Listrik