Tata Nano, Ikon Inovasi Frugal  
Reporter: Tempo.co
Editor: Erwin prima
Kamis, 11 Oktober 2012 15:29 WIB
Tata Nano. TEMPO/Subekti
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - India saat ini telah meraih reputasi sebagai pusat inovasi frugal. Rishikesha T. Krishnan, profesor strategi dan kebijakan perusahaan di Indian Institute of Management Bangalore, mengatakan peluncuran Tata Nano, kendaraan roda empat keluaran Tata Motors India senilai US$ 2.500 pada Januari 2008, telah menjadi penegasan akan era inovasi frugal di India.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Inovasi frugal sendiri diperkenalkan oleh Carlos Ghosn, CEO Nissan, setelah dia mendapati tim insinyur di India dapat mengembangkan solusi terhadap masalah dengan biaya seperlima dari yang dilakukan tim insinyur Prancis. Di lain pihak, sejarah inovasi teknologi di India telah dimulai sejak awal kemerdekaan.

“Sejarah inovasi teknologi di India berawal saat Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru yang memimpin pada 1947 hingga 1964,” ujar Krishnan dalam acara Forum Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan Inovasi Nasional Kedua di gedung LIPI, Rabu, 10 Oktober 2012. 

Nehru yang belajar di Cambridge, telah melihat kemajuan ilmu dan teknologi di Barat. Dia pun mengeluarkan kebijakan untuk berinvestasi dalam menciptakan lembaga sains dan teknologi setelah kemerdekaan India pada 1947. Selain lembaga penelitian, lima Institut Teknologi India dibangun pada era 1950-an.

Menurut dia, buah dari kebijakan itu belum terlalu terasa akibat kebijakan ekonomi protektif terhadap perusahaan publik besar. Inovasi di sektor industri sangat terbatas karena sebagian besar perusahaan India bergantung kepada sumber teknologi asing.

Lingkungan inovasi di India berubah seiring proses reformasi ekonomi yang dimulai awal 1990-an. Sistem lisensi yang rumit dibongkar sehingga energi kreatif entrepreneur tercipta. Pembatasan impor teknologi dipermudah. Investasi asing disambut hingga akhirnya lingkungan bisnis lokal menjadi kompetitif. 

Sejalan dengan itu, para pemimpin bisnis di India juga memainkan perannya untuk meraih posisi di pasar. Bos Tata Group, Ratan Tata, misalnya telah mendorong eksekutifnya untuk menunjukkan kemampuan inovasi. Dia sendiri terlibat dalam pengembangan Tata Nano. Berdasarkan keputusannya keluarlah Tata Nano seharga US$ 2.500 itu.

Peneliti LIPI Dudi Hidayat mengatakan produk inovasi frugal memiliki ciri harga murah, kualitas produk memenuhi atau melebih standar tertentu, proses produksi efisien dalam material dan dana, seringkali menuntut perubahan model bisnis, dan tidak jarang menuntut kemampuan manufacturing tinggi.

Dudi mengatakan inovasi frugal yang banyak berkembang di India kini telah mendapat perhatian luas, baik di negara berkembang maupun di negara maju. “Inovasi frugal diyakini dapat menawarkan solusi bagi masalah yang dihadapi oleh masyarakat lapisan bawah berdaya beli rendah di negara-negara berkembang,” ujarnya.

ERWIN ZACHRI

Berita lainVaio Duo 11, Penyatuan Ultrabook dengan TabletGame Pengusir SetanMengapa Angka Kematian Akibat Petir Menurun?iPad Mini Lebih Pas di TanganIni Pengukur Waktu Paling Akurat

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi