TEMPO.CO, Cianjur - Puluhan pasien rawat jalan di poliklinik jiwa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur, Jawa Barat, mengaku kecewa dengan tidak maksimalnya pelayanan dari rumah sakit. Terutama mengenai belum adanya pengganti dokter spesialis penyakit jiwa yang sudah pensiun.
"Sudah satu minggu ini dokter ahli tak hadir untuk memeriksa penyakit yang dialami para pasien. Kalaupun ada, bukan dokter ahli, tapi dokter umum," ujar Ade, 40 tahun, warga Gang Harapan, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Kamis, 11 Oktober 2012.
Ade bersama puluhan pasien lainnya telah menunggu kedatangan dokter pengganti. Namun, cuma ada satu dokter pengganti. Itu pun bukan dokter spesialis kejiwaan. "Biasanya kan ada empat orang dokter ahli yang praktek di poliklinik, namun sekarang hanya satu orang. Jadi, ini jelas sangat menganggu pelayanan," ucapnya.
Sebagian besar pasien kelainan jiwa berharap pihak RSUD Cianjur dapat kembali menyediakan dokter spesialis jiwa, karena pasien seperti ini harus mendapat penangangan khusus. "Diharapkan, rumah sakit dapat meyediakan dokter ahli yang biasa praktek melayani pasien di poli jiwa ini," tutur Ade.
Anggota staf Hubungan Masyarakat RSUD Kabupaten Cianjur, Dicky Wangsaatmaja, membantah jika saat ini pihaknya tidak memiliki dokter spesialis jiwa. "Ada dokter spesialis jiwa, namanya dokter Abror," ujarnya.
Berkenaan mengenai kekesalan sejumlah keluarga pasien poliklinik jiwa, Dicky menilai hal itu wajar-wajar saja. Mungkin saja butuh proses peralihan dari dokter sebelumnya, karena belum terbiasa. "Tapi saya yakin nanti kalau sudah berjalan tidak akan ada masalah lagi," katanya.
DEDEN ABDUL AZIZ
Berita lain:
KPK Sudah Pegang Bukti Keterlibatan Anas
Nazaruddin Ancam Tak Akan Bernyanyi Lagi
Neneng Sri Wahyuni Cemburu Kepada Angie
KPK Bidik Penggiring Proyek dari Senayan
Jika Tersangka, Anas Harus Non-Aktif dari Demokrat