TEMPO.CO, London - Polisi Militer Inggris menahan tujuh marirnir Inggris karena mereka diduga terlibat dalam peristiwa pembunuhan ketika berada di Provinsi Helmand, Afganistan, pada 2001. Demikian keterangan Kementerian Pertahanan Inggris (MoD) kepada media, Kamis, 11 Oktober 2012.
"Penahanan ini menunjukkan bahwa Kementerian dan Pasukan Angkatan Bersenjata tidak main-main terhadap personel militer Kerajaan Inggris yang melanggar peraturan dan standar kami," kata MoD dalam pernyataannya.
Kementerian Pertahanan mengatakan institusi itu belum bisa mengeluarkan banyak informasi mengenai penahanan ini, tetapi berjanji akan melakukan peninjauan ulang internal.
Pengumunan penahanan tujuh marinir Inggris ini disambut baik oleh Menteri Pertahanan Afganistan. Juru bicara militer Afganistan, Jenderal Zahir Azimi, mengatakan, penahanan ini penting bagi pasukan Inggris dan NATO agar menghargai hukum perang.
Marinir Kerajaan atau disebut "Green Berets" dibentuk pada 1755 dengan infantri laut untuk Angkatan Laut Kerajaan dan memiliki reputasi dalam berbagai penugasan militer profesional di seluruh dunia. Inggris masih menempatkan sekitar 9.500 pasukan di Afganistan, seluruhnya bakal ditarik hingga akhir 2014. Sekitar 433 personel Inggris telah tewas semenjak dimulainya operasi melawan Taliban pada 2011.
AL JAZEERA | BBC | CHOIRUL