TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengingatkan masyarakat untuk terbiasa mencuci tangan memakai sabun. Dia menegaskan bahwa cuci tangan pakai sabun terbukti bisa mencegah penyakit cacingan, flu burung, diare, dan infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) hingga 50 persen.
"Perilaku sederhana ini, cuci tangan, punya dampak luar biasa," ucap Nafsiah seusai menghadiri peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia di Sekolah Dasar Negeri 04,05, 06 Karet Pagi, 15 Oktober 2012.
Nafsiah mengatakan cuci tangan hendaknya dilakukan sebelum dan sesudah makan atau mengolah makanan, setelah buang air besar, setelah menceboki anak, serta setelah kontak dengan hewan dan tanah. Perilaku ini sebaiknya digabung dengan perilaku pengelolaan sampah yang benar dan kebiasaan buang air besar pada tempatnya.
Perwakilan Badan PBB untuk Anak-Anak UNICEF, Angela Kearney, memaparkan data WHO bahwa infeksi diare mengancam kehidupan 1,87 juta anak balita setiap tahun di seluruh dunia. Angka ini menyumbang 30 persen penyebab kematian anak di seluruh dunia. Sebanyak 228 jiwa meninggal setiap jamnya akibat diare dan pneumonia.
Di Indonesia, Kearny mengatakan, ada 31.200 anak balita meninggal setiap tahun karena diare. Sedangkan untuk pneumonia, 30.295 atau 83 balita meninggal setiap harinya. "Padahal dapat dicegah dengan perilaku sederhana: cuci tangan pakai sabun," ujar Kearney.
Hasil kajian Morbiditas Diare di Masyarakat 2010 menunjukkan angka penderita diare pada semua umur masih cukup tinggi, 411 per 1.000 penduduk. Pada 2010, tercatat terjadi 73 kematian karena diare di 33 kecamatan dari total penderita sebanyak 4.204 jiwa.
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes, Tjandra Yoga Aditama, mengatakan tingkat cuci tangan masyarakat masih rendah. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan pada tahun 2012, hanya 49,5 persen penduduk Indonesia yang rajin cuci tangan dengan sabun.
Tjandra mengatakan cuci tangan dengan air tidak bisa digantikan menggunakan tisu basah atau hand-sanitizer. "Sebagus apa pun kualitasnya, yang terbaik tetap pakai sabun dengan air yang mengalir," ucap Tjandra.
Gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun saat ini sudah digalakkan di sekolah-sekolah pada delapan provinsi. Kedelapan provinsi itu antara lain Nusa Tenggara Timur, Jakarta, Banten, Jawa Tengah, dan beberapa provinsi lain. Tjandra berharap gerakan ini bisa segera dilaksanakan di seluruh Indonesia.
SUNDARI
Berita Terpopuler:
Novel Baswedan Memburu Koruptor hingga ke Dukun
Begini Cara KPK Melindungi Novel
Novi Amilia Pernah Jadi Sampul Seksi di Popular
Di Balik Jumat Keramat Ada Komjen Sutarman?
Basuki Pilih Tinggal di Pluit daripada Rumah Dinas