TEMPO.CO, Jakarta--Kisruh pertikaian Komisi Pemberantasan Korupsi versus Markas Besar Kepolisian RI mewarnai ruang publik kita selama sepekan terakhir. Berawal dari penyidikan KPK atas kasus dugaan korupsi pengadaan simulator alat uji untuk surat izin mengemudi (SIM), konflik meluas dan merembet ke mana-mana. Polisi menarik penyidiknya dari KPK, lalu mencoba menangkap seorang komisaris polisi yang memimpin penyidikan kasus korupsi simulator SIM.
Di tengah ingar-bingar kegentingan ini, publik tampaknya kehilangan satu sosok pemimpin yang bisa menyelesaikan persoalan. Walhasil, muncullah gerakan swadaya khalayak ramai mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk turun tangan melerai konflik ini. Diamnya SBY dinilai sebagai pembiaran atas upaya pelemahan gerakan korupsi di Indonesia.
Tempo.co dan Yahoo! Indonesia membuat jajak pendapat dengan pertanyaan: Apakah menurut Anda Presiden SBY serius mencegah terjadinya upaya pelemahan KPK?
Hasil jajak pendapat menunjukkan, mayoritas warga mempertanyakan sikap SBY. Ada 87 persen pembaca Tempo.co dan 78 persen pembaca Yahoo! yang berpendapat demikian. Untunglah, semua terjawab setelah Presiden SBY angkat bicara pada Senin 8 Oktober 2012. Untuk sementara, konflik mereda dan publik sedikit-banyak merasa gugatan mereka didengar.
Hasil jajak pendapat selengkapnya ada di Majalah Tempo edisi 15 Oktober 2012.
TIM TEMPO
Baca juga:
Selamatkan KPK
Kuasa Hukum Novel Anggap Pasek Mengada-ada
Novel Diminta Tak Tangani Kasus, Apa Kata KPK?
Kompolnas: Ada Kejanggalan Pengusutan Kasus Novel
Upaya Pelemahan KPK Diperkirakan Berlanjut
Infografis: Yang Tersandung Simulator