TEMPO.CO, Nouakchott - Presiden Mauritania, Mohamed Ould Abdel Aziz, dipindahkan pada hari Minggu ke Prancis untuk perawatan medis. Ia secara tidak sengaja tertembak dan terluka pada Sabtu malam, menurut sumber resmi kepada Xinhua.
Menurut Kementerian Komunikasi, kecelakaan itu terjadi ketika konvoi Abdel Aziz kembali ke Ibu Kota Nouakchott. Sang prajurit yang diduga tak sengaja melakukan penembakan ada di dalam kesatuan yang mengawalnya.
Keamanan di bandara diperketat dengan penyebaran pengawal presiden ketika Abdel Aziz dibawa memasuki pesawat ke Prancis.
Sebelum keberangkatan, presiden Mauritania menyampaikan pidato melalui radio nasional, meyakinkan rakyatnya bahwa tak ada yang mengkhawatirkan mengenai kesehatannya. Dia juga menyatakan telah memaafkan prajurit yang melepaskan tembakan.
Kementerian Komunikasi awalnya menyiarkan melalui televisi nasional bahwa presiden itu "terserempet" peluru yang ditembakkan akibat kesalahan satuan militer di utara Nouakchott. Saat itu, Abdel Aziz berada dalam iring-iringan mobilnya dan tanpa disengaja pistol seorang prajurit dari sebuah unit militer menyalak.
Baca Juga:
XINHUA | TRIP B