TEMPO.CO, Cianjur - Para guru di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, resah dengan beredarnya Buku Saku Elektronik (BSE) untuk mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan untuk madrasah ibtidaiyah (MI) dan sekolah dasar (SD) kelas V. Mereka menemukan materi pelajaran tentang seks yang belum saatnya diberikan kepada pelajar SD.
Dalam lembar kerja siswa (LKS) BSE Bab V tentang Menjaga Kebersihan Alat Reproduksi, ada kalimat berbunyi, "Untuk remaja Barat, hubungan pranikah bahkan gonta-ganti pasangan, free sex, adalah hal biasa."
Menurut para guru, tidak sepantasnya anak SD kelas V diberikan materi semacam itu. "Saya tidak mengerti kenapa Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur meloloskan materi LKS semacam itu, yang harus diberikan kepada anak SD kelas V," ujar Asep Kusnandar, guru pendidikan jasmani SDN Selajambe 2, Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, Selasa, 16 Oktober 2012.
Meski keberatan dengan materi seks itu, LKS masih digunakan. Namun, untuk Bab V, sekolah melewatkannya sehingga tidak diajarkan kepada para siswa. Sejauh ini, belum ada kebijakan untuk menarik buku tersebut.
Berbeda dengan di SD Negeri Rahayu, Kampung Pasirhapa, Desa Hegarmanah, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur. Di sekolah tersebut, para siswa memperoleh LKS BSE, namun tidak ada materi pendidikan jasmani. Guru pendidikan jasmani SD Negeri Rahayu, Diky Maulana, beralasan, sekolahnya menggunakan LKS dari penerbit lain.
DEDEN ABDUL AZIZ
Terpopuler:
Soal Simulator, Puluhan Penyidik Polri Datangi KPK
Penyidikan Rekening Gendut Terhenti Faktor Rahasia
Yuri Siahaan, Penyidik KPK Target Kedua Polri
Dua Polisi Diduga Hilang di Sarang Teroris
PPATK: Laporan Kasus Simulator Pernah Diabaikan